Tiongkok

Kastara.ID, Banjarmasin – Ekspor perikanan dari Kalimantan Selatan terus bergeliat. Hari ini, Rabu (18/11), sebanyak 1.550 kg/1,5 ton belut dan 468 kg ikan segar yang terdiri dari king fish dan grouper fish dilepas langsung dari Bumi Lambung Mangkurat ke Tiongkok.

Komoditas tersebut merupakan ekspor perdana oleh CV Tiga A ke negara yang telah mengantongi sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

“Kalimantan Selatan memiliki potensi perikanan yang besar, dan ini terbukti dengan kegiatan ekspor hari ini,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina.

Rina memastikan, BKIPM akan terus bersinergi guna mendorong peningkatan ekspor komoditas perikanan di Kalimantan Selatan. Tak hanya itu, dia memastikan jajarannya siap bekerja sama untuk menjamin ikan, produk maupun hasil perikanan sehat, aman dan layak dikonsumsi serta tidak membahayakan lingkungan.

Hal ini dilakukan melalui Pengendalian Penerapan CKIB, sistem HACCP di unit Pembudidayaan Ikan dan di Unit Pengolahan Ikan (UPI) dan Health Certificate.

“Balai KIPM Banjarmasin adalah merupakan institusi yang memiliki tugas dan fungsi memberikan pelayanan terkait sertifikasi kesehatan ikan, mutu dan keamanan hasil perikanan bagi kegiatan ekspor maupun antar area di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia,” sambungnya.

Dikatakannya, berdasarkan sertifikat kesehatan ikan yang telah diterbitkan, komoditas perikanan seperti udang, kepiting, daging rajungan, ikan segar, arwana dan belut merupakan komoditas unggulan. Bahkan, komoditas-komoditas tersebut menyumbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 885.286.388 dengan nilai komoditas sebesar Rp 145.414.931.181 per Oktober 2020.

Sementara dari Kalimantan Selatan, hingga Oktober 2020, terdapat lima komoditas ekspor dominan yaitu frozen shrimps, fresh swimming crab, frozen cook shrimps, white pomfret fish dan arwana banjar merah. Jepang menjadi negara tujuan dominan disusul Malaysia, Singapura, Hongkong dan Taiwan.

“Sebanyak 10.550 ekor arwana banjar red dan ikan segar berat total 1.708.770,61 kg, telah diekspor dari Kalimantan Selatan nilainya sebesar Rp 145.414.931.181,” urai Rina. (mar)