Kastara.ID, Depok – Musim penghujan akhir-akhir ini semakin tinggi menjadikan debit air aliran sungai Ciliwung dikhawatirkan mengganggu produksi air bersih. Petugas PDAM Tirta Asasta Kota Depok mengimbau pelanggan untuk menampung air dan menghemat penggunaan air secukupnya.

Direktur Operasion PDAM Tirta Asasta Kota Depok Sudirman mengatakan, penyebab akibat dari luapan Sungai Ciliwung, kiriman air dari Katulampa, Bogor.

“Pada saat pagi ini sudah berstatus siaga 4 sehingga aliran di sekitar Sungai Ciliwung meluap hingga sampai batas normal pompa,” jelasnya.

Diimbau agar setiap rumah diusahakan untuk menampung air, merupakan antisipasi sebelum aliran PDAM terhenti serta menghemat penggunaan air.

“Jika produksi air oleh PDAM terganggu, secara otomatis pendistribusian air kepada pelanggan terhenti,” jelasnya saat dikonfirmasi, Sabtu (20/2) pagi.

PDAM Tirta Asasta Depok berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan. Untuk mengamankan pasokan air PDAM Tirta Asasta selalu menyiagakan puluhan personel untuk mengamankan pasokan air di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Legong yang bersumber dari Sungai Ciliwung.

PDAM hanya dapat menampung air sebanyak 6.500 M3. Jumlah tersebut hanya mampu mensuplai air ke pelanggan kurang lebih 2-3 jam.

“Angka cadangan air PDAM Tirta Asasta ada di kisaran 40.000 m3. Jumlah tersebut dianggap mampu untuk detensi satu hari. Jadi selama kami mengatasi gangguan seperti membersihkan sampah, pendistribusian air kepada pelanggan tetap dapat dilakukan,” ungkapnya.

Sudirman menambahkan, PDAM Tirta Asasta selalu siaga dalam mengamankan pasokan air untuk masyarakat. Kurang lebih 12 personel disiapkan untuk mengamankan pompa di tempat pengambilan air baku Sungai Ciliwung.

“Setiap saat petugas kami stand by (bersiaga) selalu memantau di lapangan. Seperti apa ada sampah di pompa, tim kami secara manual menyelam ke sungai meski dalam kondisi cuaca yang kurang baik seperti saat ini,” tutupnya. (*)