Sanggar Tari Novy

Kastara.ID, Jakarta – Menciptakan tarian hasil kreasi sendiri bukan sesuatu yang mudah dilakukan banyak orang. Namun hal itu tidak berlaku bagi Novianti, seorang pelatih tari yang telah menciptakan berbagai macam tarian, khususnya tari Betawi.

Berbekal kemampuannya itu, wanita yang sudah belajar menari sejak usia empat tahun ini mendirikan sebuah sanggar seni bernama Sanggar Tari Novy di Jalan Dahlia IV, RT 02/09, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada 1994.

Novianti menuturkan, sejak usia 15 tahun, bakat menarinya mulai diasah Wiwiek Widiyastuti, seorang penari senior yang telah menciptakan tarian Betawi seperti Tari Tapak Topeng pada 1978 dan Tari Ronggeng Blantek pada 1979.

“Awalnya saya banyak mendalami tarian nusantara. Tapi semenjak bertemu Bu Wiwiek, saya jadi tertarik menggeluti tari Betawi,” akunya, Selasa (21/4).

Berawal dari kecintaannya terhadap tari Betawi, Novianti mulai menciptakan beragam tarian hasil kreasi sendiri. Misalnya Tari Centrik yang diciptakannya pada 2016 dan Tari Nyai Jawara pada 2018. Tari Centrik merupakan tarian yang menceritakan tentang pergaulan remaja. Sementara Tari Nyai Jawara bercerita tentang sosok wanita tangguh Betawi dari Marunda yang memperjuangkan emansipasi layaknya RA Kartini.

“Sanggar seni di Jakarta ada banyak. Tapi saya rasa hanya sedikit yang menciptakan tarian kreasi sendiri,” katanya.

Menurut Novianti, bakat menarinya tersebut kini telah ditularkan kepada 50 anak didiknya yang rutin berlatih tari di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Alur Anggrek, Menteng, Jakarta Pusat setiap Sabtu dari pukul 14.00-16.00.

“Saya ingin selalu berkreasi dan melestarikan tari dengan mengajarkannya ke generasi muda,” tandasnya. (hop)