Kastara.ID, Lusail — Kode ‘Mapping 8’ sempat menghebohkan MotoGP pada tahun 2017 silam, ketika pabrikan Italia, Ducati mengirim pesan kepada salah satu pembalap mereka kala itu.

Pembalap Spanyol, Jorge Lorenzo, pernah menerima pesan dashboard ‘Mapping 8’ sebanyak dua kali sepanjang 2017 lalu, ketika rekan setimnya, Andrea Dovizioso, berjuang untuk gelar juara dunia.

Arti dari ‘Mapping 8’ dapat berbeda, tergantung tim mana yang mengirim dan menggunakannya.

‘Mapping 8’ yang dikirim Ducati kepada Lorenzo pada 2017 dapat diartikan sebagai Team Order, maka berbeda dengan ‘Mapping 8’ yang baru-baru ini muncul di Qatar.

Dalam balapan seri ke-19 MotoGP 2023 yang berlangsung di Sirkuit Lusail, Ahad (19/11) lalu, tim satelit Gresini Racing mengirim pesan dashboard ‘Mapping 8’ kepada pembalap mereka, Fabio Di Giannantonio, lima lap menjelang finis.

Banyak yang mengartikan ‘Mapping 8’ sebagai pesan Team Order untuk tidak menyalip Francesco Bagnaia.

Setelah balapan berlangsung, Diggia kemudian menjelaskan arti sebenarnya dari ‘Mapping 8’ tim Gresini, yang penggunaannya ternyata tanpa sepengetahuan Ducati Corse dan tujuannya bukan untuk Team Order.

“Itu membuat bingung!” jelas Diggia seperti dilansir Crash.net.

“Kami merencanakan balapan dengan sangat ketat: ‘Anda harus start dengan baik, Anda harus berada di posisi ini pada lap pertama. Anda harus berada di posisi ini untuk mengatur ban di tengah balapan’. Kemudian kami memutuskan untuk memberikan sinyal. ‘Dan ketika Anda melihat pesan (Mapping 8) ini, Anda harus melaju’,” jelasnya.

“Jadi saya betada di sana (di belakang Bagnaia) dan sejujurnya, itu sulit karena saya tidak melihat papan pit selama setengah balapan. Saya tidak tahu berapa lap tersisa. Tapi kemudian saya melihat ‘Mapping 8’ dan saya berkata, ‘sekaranglah saatnya untuk melaju kencang’. Jadi saya mulai mendorong dan melakukan gerakan pada Pecco,” tandasnya.

Kepala kru Di Giannantonio, Frankie Carchedi juga mengatakan kepada reporter pitlane, Simon Crafar, tentang arti ‘Mapping 8’ yang mereka kirimkan.

“Kami mengirim pesan karena dia ingin tahu kapan balapan tersisa 5 lap. Itu bukan sesuatu yang istimewa. Saya pikir orang-orang salah paham,” kata Carchedi.

Sementara Direktur Olahraga Ducati, Paolo Ciabatti, membenarkan bahwa pesan ‘Mapping 8’ tersebut merupakan kejutan bagi pabrikan.

“Saya tidak tahu. Dan saya tidak tahu sebenarnya bagaimana hasilnya. Tapi bagaimanapun, kami selalu mengatakan bahwa kami tidak pernah ingin seorang pembalap, yang memiliki peluang untuk menang, melepaskan kemenangan dan terutama jika dia lebih cepat. Hari ini, Fabio lebih cepat dari siapa pun,” ungkap Ciabatti.

Artinya, ‘Mapping 8’ yang dikirimkan oleh tim Gresini dalam balapan di Qatar bukan pesan untuk Team Order, melainkan cara tim memberi tahu Diggia bahwa balapan tersisa lima lap lagi.

Hal ini menegaskan bahwa penggunaan ‘Mapping 8’ sangat fleksibel, sesuai kebutuhan tim. (tra)