Daging Sapi

Kastara.ID, Jakarta – Sekjen Kementerian Perdagangan Suhanto mengisyaratkan jaminan pemerintah terkait ketersediaan daging sapi setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak dan PT Suri Nusantara Jaya, menyusul lonjakan harga daging sapi tingkat eceran di pasaran.

“Alhamdulillah, APDI dan SNJ menyatakan komitmennya mulai memasok daging-daging sapi dan kerbau ke pasaran. Sebagai upaya menindaklanjuti mogok sebagian pedagang daging sapi wilayah Jadetabek,” ujar Suhanto saat dikonfirmasi media, Jumat (22/1).

Kunjungannya bersama Asosiasi Pedagang Daging Sapi menyaksikan stok daging tersedia 17.000 ton di Gudang PT Suri Nusantara Jaya, Bekasi, yang siap digelontorkan ke pasaran wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Mantan Staf Ahli Mendag Enggartiasto Lukita itu mengatakan, targetnya harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau masyarakat. “Stok mencukupi kebutuhan daging konsumsi DKI Jakarta hingga tiga bulan mendatang, yang 5.500 ton per bulan.  Jadi bagi masyarakat tidak perlu khawatir, mulai besok pedagang daging sapi mulai jualan lagi. Stok cukup dan aman,” ujar Suhanto.

Sekjen Suhanto menyampaikan hal itu terkait beredarnya informasi tentang pedagang daging sapi yang berhenti jualan, sehingga bakal terjadi kelangkaan. Ikatan Pedagang Pasar Tradisional mengisyaratkan mogok dagang itu selama tiga hari sampai 24 Januari 2021.

Menanggapi ini, Kemendag menelusuri dan menemukan penyebabnya daging sapi karkas asal Australia yang dinaikkan lantaran program regenerasi populasi sapi Negara Kanguru itu sehingga menahan impor termasuk ke Indonesia.

Sekjen Suhanto mengisyaratkan Pemerintah Indonesia Cq Kemendag mencarikan alternatif sumber daging sapi dari negara lain semisal dari India, Brazil, dan Meksiko.

“Ini yang sedang kami jajaki ke depan, bukan hanya dalam jangka pendek, namun juga dalam rangka mengisi stok Ramadhan dan Idul Fitri,” tutup Suhanto. (*)