Ponpes Nurul Quran As-Sanusi

Kastara.ID, Jakarta – Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Hadist itulah yang menggetarkan dan mendorong seorang ustadz milenial, Ustadz Ilham Wahyudin S.Pd.I, lulusan STAI Syamsul Ulum, Sukabumi, berteguh niat dan bergerilya untuk membangun atau mendirikan Pondok Pesantren Nurul Quran As-Sanusi, Pojok Nangka, Purwasari, Cicurug, Sukabumi. Saat itu modalnya cuma niat karena Allah semata. Tanpa uang segerobak untuk mewujudkan niatnya itu.

“Sudah sejak lama saya berniat dan berencana membuat pesantren dan panti yatim. Alhamdulillah 2019 kami menerima lahan wakaf seluas 1300 meter di Cicurug dan kini sedang bertahap dalam proses pembangunan. Saat ini baru ada tiga kamar santri, dua kamar mandi, dan tempat wudhu, satu majelis tempat mengaji serta dapur,” urai ustadz yang lulus kuliah pada 2009.

Ustadz Ilham menambahkan, saat ini pihaknya sedang membangun Masjid As-Sanusi, kamar untuk santri putri, tempat wudhu dan MCK santri putra dan putri. “Pembangunannya dengan ilmu rayap alias bertahap pelan-pelan karena keterbatasan dana yang ada. Donasi, amal, shodaqoh dan kepedulian umat muslimlah yang pada akhirnya bisa mewujudkan semua rencana kami yang Insya Allah selalu diridhoi Allah,” ungkap Ustadz Ilham.

Ponpes

Beruntungnya lagi, pondok juga memiliki lapang kecil yang letaknya persis di depan asrama santri. Bukan cuma untuk kegiatan pondok, lapangan ini juga biasa digunakan oleh masyarakat sekitar pondok untuk kegiatan kemasyarakatan, seperti olahraga dan perayaan HUT RI hingga pondok punya kedekatan khusus dengan masyarakat.

Menurut Hafiz Quran ini, meski semua bangunan baru mencapai 70%, fasilitasnya sudah digunakan untuk shalat berjamaah dan mengaji anak santri. Baik yang mukim di ponpes maupun anak kampung di sekitarnya.

Selain itu ada aktivitas keseharian pondok yang lebih mendekatkan lagi dengan masyarakat berupa pengajian rutin mingguan untuk bapak dan ibu-ibu, yakni setiap malam Senin dan malam Jumat. Termasuk juga acara PHBI (Perayaan Hari Besar Islam) seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Muharraman serta santunan yatim, dan menyembelih qurban.

Program pengajaran pondok ini menekankan pembelajaran untuk tingkat dasar berupa Tahsinul Qiroah metode Qiroati. Dilanjutkan dengan Tahfidz Qur’an. Selain itu juga dipelajari kitab kuning dan bahasa Arab. Para santri juga menjalani sekolah umum yang ada di sekitar pondok, baik tingkat SD hingga SMA.

“Kebanyakan santri di sini umumnya dari keluarga kurang mampu. Karena itu kami tidak mewajibkan para santri mengeluarkan biaya apapun alias gratis. Tapi kami tetap menerima apabila keluarga mereka mau bershadaqoh atau infaq ke pondok. Tapi yang penting mereka berniat dan ikhlas menjadi Hafiz Quran,” tandas Ustadz Ilham penuh keyakinan.

Keyakinan Ustadz ilham itu berlandas pada dua hadist Bukhori. “Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya” (HR. Bukhori) serta hadist
“Aku dan pengasuh anak yatim kelak berada di surga.” (HR Bukhori). Karena itu Ustadz Ilham yakin segala aktivitas pendidikan di pondoknya dapat berjalan dengan baik dengan Ridho Allah semata.

“Mungkin karena niat itu, ada saja hamba Allah yang berinfaq, bershadaqoh, atau berdonasi ke pondok kami. Selain itu kami juga membuka Klinik Spesialis Sunat Modern dan Konvensional,” tandas ustadz yang ramah ini.

Untuk diketahui, aktivitas pembelajaran para santri dimulai dengan Qiamulail, shalat malam hingga shalat Subuh. Dilanjutkan dengan wiridan dan mengaji sampai pukul 07.00. Aktivitas berlanjut pada pukul 08.00 untuk melaksanakan shalat sunah Dhuha dan mengaji sampai pukul 10.00. Lalu pada pukul 12 shalat Dzuhur, wiridan, dan mengaji hingga pukul 14.00.

Sedangkan aktivitas sore dimulai pukul 15.30, yakni dimulai dengan shalat Ashar, wiridan, dan mengaji hingga pukul 17.00. Dilanjut pukul 18.00 untuk melaksanakan shalat Magrib, wiridan, rotiban, shalat Isya, serta mengaji hingga pukul 21.30.

Ustadz Ilham Wahyudin sendiri pernah mondok di beberapa pesantren, di antaranya PP Alamin Cicurug 1995, PP Hidayatul Mustafid 1998, PP Riyadul Aliyah 2001. Para pengajar pondoknya dari pelbagai perguruan tinggi yang ada.

Ayo, kita berfastabiqul khoirot dengan berani menyisihkan harta kita untuk berdonasi, bershadaqoh, berinfaq, atau beramal untuk pembangunan Pondok Pesantren Nurul Quran As-Sanusi, sebagai ghirah pada keislaman dengan menghubungi Ustadz Ilham Wahyudin (WA:  081279000219) atau Ismail Sidik Sahib (WA: 08129189532). (ismail)