Pertanian Ramah Lingkungan

Kastara.ID, Jakarta – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menggelar webinar Pertanian Ramah Lingkungan Sebagai Upaya Kemandirian Pangan dan Penyelamatan Bumi. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Bumi 2021.

Webinar ini diikuti sebanyak 240 partisipan yang merupakan masyarakat dari dalam maupun luar Jakarta dengan narasumber Penggiat Indonesia Berkebun, Ida Amal; Direktur Program dan Pengembangan Indonesia Food & Agriculture Council (IFAC) Imam Rulyawan; dan Kepala Diklat Maporina Petani Kota Jakarta, Fajar Wiryono.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan, webinar ini menjadi wadah sosialisasi bagi masyarakat luas terkait upaya penyelamatan bumi melalui kegiatan budidaya pertanian/bercocok tanam yang dapat memberikan manfaat dalam bentuk perbaikan iklim, produksi makanan sehat dan revitalisasi lahan.

“Perlu membangun kesadaran bersama untuk pelestarian bumi yang salah satunya dapat dilakukan dengan kegiatan pertanian. Webinar ini juga bertujuan untuk meningkatkan antusiasme kalangan muda atau kaum milenial untuk mulai melakukan kegiatan pertanian,” ujarnya (21/4).

Menurutnya, webinar ini mengenalkan sistem budi daya pertanian yang ramah lingkungan khususnya di perkotaan, mengajak generasi muda untuk lebih peduli kepada pangan maupun lingkungan, serta mendorong produksi hasil pertanian yang sehat serta aman dikonsumsi dengan praktik budidaya yang baik (good agriculture practice).

“Melalui kegiatan pertanian, bukan hanya kita dapat memperbaiki dan menyelamatkan bumi, tapi juga dapat berproduksi untuk dimanfaatkan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Pertanian perkotaan merupakan salah satu bentuk kegiatan pertanian yang dapat dilakukan oleh masyarakat di daerah perkotaan dengan lahan pertanian yang sempit,” ungkapnya.

Sementara Kepala Bidang Pertanian Dinas KPKP DKI Jakarta Mujiati menambahkan, latar belakang dilaksanakannya webinar ini yakni adanya peningkatan kebutuhan masyarakat terhadap pangan sementara sumber daya semakin menipis baik sumber daya alam, air, lahan, dan manusia.

Selain itu, menurunnya kualitas lingkungan seperti meningkatnya emisi gas rumah kaca, pencemaran air dan sebagainya, serta terjadinya dampak perubahan iklim yang berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia dan berpengaruh terhadap menurunnya produksi pertanian.

“Pertanian ramah lingkungan atau eco farming merupakan sistem pertanian yang mengelola seluruh sumber daya pertanian dan input usaha tani secara bijak berbasis inovasi teknologi untuk mencapai peningkatan produktivitas berkelanjutan. Kemudian, secara ekonomi menguntungkan serta diterima secara sosial dan berisiko rendah atau tidak merusak maupun mengurangi fungsi lingkungan,” tandasnya. (hop)