Libanon

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Libanon mempercepat proses reformasi ekonomi di tengah peningkatan ketegangan akibat demonstrasi besar-besaran sejak pekan lalu.

Reformasi ekonomi yang dilakukan adalah membatalkan kenaikan pajak, juga memangkas gaji menteri dan anggota parlemen yang berlebihan.

Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengatakan bahwa pemerintah akan memegang teguh janji mereka untuk melakukan reformasi yang bakal langsung berdampak pada anggaran tahun 2020.

Selain itu, pemerintah akan menyetujui proyek infrastruktur tahap pertama dengan dana bantuan sebesar US$ 11 miliar yang diberikan donor internasional tahun lalu dalam kurun waktu tiga pekan.

Libanon juga akan menerapkan sistem pensiun baru selambatnya pada akhir tahun dan menyuntikkan dana 160 juta tunai untuk mendukung pinjaman perumahan.

Dari sisi politik, Hariri juga berjanji bakal menggelar pemilihan umum lebih cepat, sesuai dengan salah satu tuntutan pada demonstran.

Meski demikian, tak serta merta akan meredakan kehausan warga akan perombakan sistem perekonomian.

Tak lama setelah Hariri mengumumkan reformasi ekonomi ini, para demonstran pun mengaku tak puas dan menuntut perombakan pemerintahan. Massa berpendapat bahwa reformasi ekonomi bagaikan asap dan cermin dan tak dapat dipastikan. (yan)