Kastara.ID, Jakarta – Seorang bayi bernama Muhammad Atharrazka Ashauqi berusia dua bulan meninggal dunia setelah mendapat imunisasi. Kabar ini sempat menjadi viral setelah mucul di media sosial pada Senin (20/1) lalu. Saat ini Dinas Kesehatan, Pemkab Sukabumi, tengah melakukan investigasi kejadian tersebut.

Kondisi kesehatan bayi Atharrazka diketahui menurun mendapat vaksin DPT 1. Juru bicara RSUD Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ramdansyah mengakui pihaknya sempat merawat pasien atas nama bayi Atharrazka pada 17 Januari 2020. Pasien yang berasal dari Desa Jambe Nenggang, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi itu mengalami keluhan bintik merah dan biru pasca imunisasi.

Dalam keterangan yang disampaikan Kamis (23/1), Ramdansyah menyatakan, pihaknya mendiagnosis pasien menderita immun thrombocytophenic purpura (ITP). Saat dilakukan cek laboratorium, trombosit bayi Atharrazka adalah 13 ribu. Itulah sebabnya dokter merekomendasikan pasien mendapat rawat inap dan memperoleh tranfusi.

Ramdansyah menambahkan, kasus ini juga dipengaruhi sistem imun pasien yang juga bermasalah. Pasalnya kakak korban yang mendapat imunisasi yang sama tidak mengalami keluhan. Ramdansyah menambahkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Komisaris Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Jawa Barat. Pasalnya yang berhak menyatakan kasus ini terkait dengan imunisasi atau tidak adalah Komda KIPI.

Kasus ini muncul setelah ibu bayi tersebut memposting kematian anaknya melalui akun ‘mbu daffa abdurrahman mzifc’ di lama Facebook. Dalam unggahannya, ibu bayi menyebut nama dokter berinisial D yang sempat membantu perawatan medis terhadap bayi Atharrazka. Dokter tersebut menduga kematian bayi tersebut akibat imunisasi. (ant)