Turki

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin setuju agar milisi Kurdi ditarik keluar dari wilayah di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.

Sebab Turki akan menjadikan kawasan tersebut sebagai zona penyangga dan mendirikan pos pantau militer untuk mengawasi pergerakan milisi Kurdi.

Erdogan menegaskan bahwa berdasarkan perjanjian, Turki dan Rusia tidak akan mengizinkan separatis berada di wilayah Suriah.

Erdogan berada di Rusia khusus untuk membahas dan menyepakati perjanjian itu dan mengumumkan akan memberikan tenggat waktu selama 150 jam bagi pasukan Kurdi untuk mundur menjauh 30 kilometer dari perbatasan Turki.

Lebih lanjut, Erdogan juga menuturkan, Turki dan Rusia akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam merespons aksi terorisme dan menciptakan aturan main untuk saling berkoordinasi dalam melaksanakan kesepakatan tersebut.

Pekan lalu, Turki juga telah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat, di mana pasukan Kurdi harus menarik diri dari wilayah-wilayah yang akan dijadikan Turki sebagai zona aman dengan tenggat waktu sampai hari ini.

Sementara itu, posisi pasukan Kurdi hingga kini dikabarkan telah menarik diri dari Kota Tal Abyad dan Ras al-Ayn.

Meski telah menyatakan tak akan menggempur pasukan Kurdi di Suriah lagi pasca perjanjian gencatan senjata, Erdogan mengancam akan melanjutkan serangan militer di Suriah jika Kurdi mengabaikan perjanjian itu. (yan)