Headline

Rizal Ramli: Indonesia ‘Pengemis Recehan’ yang Tambah Utang untuk Bayar Bunga

Kastara.ID, Jakarta – Indonesia kini sudah menjelma menjadi negara ‘pengemis recehan.’ Pasalnya untuk saat ini untuk membayar bunga utang, Indonesia harus mencari pinjaman. Hal ini diungkapkan mantan Menteri Koodinator (Menko) Perekonomian Rizal Ramli.

Melalui cuitan di akun twitternya @RamliRizal (20/11), pria yang akrab dipanggil RR ini bertanya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), mau dibawa ke mana Republik Indonesia ini. Sambil memention ke akun twitter @jokowi, RR mengatakan, surat utang bunganya semakin mahal. Kondisi ekonomi Indonesia semakin parah, bahkan untuk membayar bunga utang saja pemerintah harus berhutang lagi.

Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) ini meminta Jokowi mengubah startegi utang pemerintah. RR mengatakan, saat ini menggunakan strategi ‘pengemis utang bilateral’, yakni mencari pinjaman dari satu negara ke negara lain. Strategi itu pun ternyata membuat Indonesia hanya mendapat ‘recehan.’ RR menyebut kondisi seperti itu membuat shock. Strategi utang seperti itu menurut RR sangat keliru. Pasalnya utang Indonesia akan semakin menumpuk

Seperti diberitakan, pemerintah Indonesia baru saja mendapat utang baru dari Pemerintah Jerman. Kesepakatan pemberian utang sebesar 550 juta euro atau setara dengan Rp 9,1 triliun itu dilakukan pada Jumat (14/11) secara virtual tapi diposting di akun twitter resmi Kedutaan Besar Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia di Jakarta, Selasa (17/11). Pemerintah Jerman diwakili oleh Kepala Bagian Sustainable Economic Development East and South East Asia Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW), Florian Sekinger. Sedangkan pemerintah Indonesia diwakili Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, Luky Alfirman.

Sebelumnya Indonesia juga mendapat pinjaman dari pemerintah Australia sebesar 1,5 miliar dolar Australia atau sekitar Rp 15,368 triliun. Kesepakatan dilakukan secara virtual antara Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dan Menkeu Australia Josh Frydenberg, Kamis (12/11).

Hingga akhir September 2020, total utang pemerintah Indonesia mencapat Rp 5.756,87 triliun. Sehingga rasio utang Indonesia saat ini sebesar 36,41 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dari jumlah tersebut Rp 864,29 triliun berupa pinjaman dan Rp 4.892,57 triliun berupa surat berharga negara (SBN). Jumlah total utang tersebut menjadikan Indonesia negera dengan jumlah utang terbesar ketujuh di dunia. (mar)

Leave a Comment

Recent Posts

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…

Bukti Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Dalam Menunjukkan Prestasi

Kastara.Id,Depok - Prestasi membanggakan kembali diraih Kota Depok. Di awal tahun 2024 ini, Kota Depok…