Minyak Goreng

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah merespons persoalan harga dan ketersediaan minyak goreng yang terjadi di lapangan.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terkait juga sudah menyediakan stok minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau serta melaksanakan Operasi Pasar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan, saat ini Pemprov DKI Jakarta telah menjual minyak goreng di 92 Gerai Perumda Pasar Jaya dengan merk Gariing kemasan satu liter seharga Rp 20 ribu dan kemasan dua liter seharga Rp 40 ribu.

“Perumda Pasar Jaya berkolaborasi dengan BUMN Perusahaan Perdagangan Indonesia menyalurkan 8.000 liter minyak goreng per lokasi,” ujarnya (23/3).

Ia juga menyebutkan, pada 16 Maret 2022, Operasi Pasar minyak goreng telah dilaksanakan di Pasar Enjo, Pasar Tanah Abang, Pasar Tomang Barat, dan Pasar Grogol.

Kemudian di Pasar Palmeriam dan Pasar Rawamangun pada 21 Maret 2022 lalu di Pasar Kelapa Gading, Pasar Pondok Labu, dan Pasar Jelambar Polri pada 25 Maret 2022.

Selain itu, sambung Ariza, Operasi Pasar minyak goreng juga telah dilakukan PT Rajawali Nusantara Indonesia dengan menjual minyak goreng kemasan merek Resto dalam kemasan dua liter seharga Rp 14 ribu per liter di Pasar Minggu sebanyak 200 karton dan di Pasar Palmerah sebanyak 250 karton.

“Kegiatan serupa juga digelar di Pasar Kramat Jati dalam bentuk minyak goreng curah yang dijual dalam ukuran per kilo dengan ketersediaan 5.000 kilogram,” lanjutnya.

Ariza menambahkan, jajaran Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta juga melakukan kegiatan Pasar murah di Kantor Kelurahan Ciracas pada 23 Maret 2022, di Halaman Kantor Dinas PPKUKM 29 Maret 2022 dan di Rusun Dakota Kemayoran pada 12 April 2022.

“Dalam kegiatan ini dibuka penjualan minyak goreng sebanyak 4.000 liter per lokasi dengan harga Rp 14 ribu per liter,” bebernya.

Ia menambahkan, menjelang Ramadan, Pemprov DKI Jakarta merencanakan pendistribusian pangan subsidi untuk masyarakat tertentu meliputi buruh sebanyak 49.234 orang, guru honorer 33.659 orang, kader PKK 15.215 orang dan lansia mencapai 107.573 orang.

“Ada juga untuk PHL, PPSU sebanyak 51.436 orang, penerima manfaat KJP 816.690 orang, KAJ 10.993 orang, disabilitas 14.459 orang dan penghuni rusun 31.000 orang. Total ada 1.050.025 penerima manfaat atau warga sasaran,” urainya.

Ariza memaparkan, bahan pangan yang didistribusikan berupa lima kilogram beras, satu kilogram daging sapi, satu kilogram daging ayam, 24 kotak susu UHT, satu kilogram ikan kembung dan satu kilogram telur dengan harga beli Rp 126 ribu.

“Pendistribusian dilakukan di 350 lokasi. Kemudian juga dilakukan optimalisasi peran BUMD terkait dalam melakukan penjualan pangan secara keliling,” tandasnya. (hop)