Apel

Kastara.ID, Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurcahman mensinyalir adanya gerakan radikal yang semakin menguat di masyarakat. Dudung mengatakan gerakan radikal tersebut saat ini sudah dalam tahap sangat mengkhawatirkan. Pasalnya gerakan tersebut sudah mulai masif hingga ke sekolah dan kampus. Sehingga menurut Dudung, gerakan radikal bisa mengancam generasi muda.

Kekahawatiran itu pula yang mendorong Dudung menggelar Apel Pasukan di Lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Selasa (25/1). Apel tersebut diikuti 2.655 prajurit TNI AD di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Prajurit yang mengikuti apel terdiri pasukan Kostrad, Kopassus, dan Kodam Jaya. Dalam kegiatan itu, Dudung memimpin langsung Apel Pasukan memerintahkan jajaran TNI AD menumpas gerakan kelompok radikal.

Dalam arahannya, mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) ini menjelaskan, informasi gerakan kelompok radikan diperolehnya saat mengikuti Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan (Kemhan). Menurutnya semua elemen masyarakat sudah menjadi sasaran gerakan radikal. Termasuk para siswa dan mahasiswa di sekolah dan kampus.

Dudung juga memerintahkan prajurit TNI AD di seluruh Indonesia melakukan pemetaan wilayah sesuai dengan tugas masing-masing. Hal ini sebagai bentuk antisipasi semakin kuatnya gerakan kelompok radikal. Sekaligus mencegah bangkitnya gerakan radikal yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Dudung menambahkan prajurit TNI AD juga harus melakukan pembinaan tentang pemahaman keberadaan kelompok radikal yang bisa merusak persatuan bangsa.

Mantan Pangdam Jaya ini menuturkan, prajurit TNI AD juga harus semakin mendekatkan diri kepada masyarakat. Hal ini sebagai bagian dari tugas pembinaan teritorial. Pembinaan tersebut menurut Dudung, dilakukan para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang berada di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam memberikan pemahaman tentang bahanya radikalisme di masyarakat.

Dalam perkembangannya, menurut Dudung, kelompok radikan sudah bukan lagi dalam hitungan hari atau jam. Dudung menegaskan saat ini bahkan sudah dalam hitungan menit. Itulah sebabnya prajurit TNI AD diminta tidak ragu-ragu dalam bergerak dan menghadapi kelompok radikal. Mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) ini menerangkan TNI AD memiliki posisi yang sangat strategis. Itulah sebabnya ia meminta seluruh komandan satuan TNI AD mulai menentukan langkah antisipasi, kewaspadaan, agar para prajurit-siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Dudung pun meminta prajurit TNI AD tidak terbuai dengan tugas pokok konvensional, yakni menghadapi ancaman dari luar. Menurutnya ancaman dari dalam juga harus diantisipasi. Ancaman dari dalam itu harus bisa diprediksi dan dilihat. (ant)