Kastara.id, Jakarta – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak segenap warga bangsa untuk melindungi dan membahagiakan anak-anak Indonesia, agar kelak mereka bisa menjadi insan-insan yang memiliki karakter.

“Semua pihak semestinya bersama-sama mengupayakan agar anak-anak Indonesia bahagia dan memberikan perlindungan yang terbaik bagi mereka,” ujar Mensos Khofifah saat peringatan Hari Anak Nasional di Aula Pusdiklat Kementerian Sosial Jalan Margaguna Nomor 1, Radio Dalam, Jakarta (23/7).

Ajakan membahagiakan, kata Mensos, dan melindungi anak-anak Indonesia itu memang mudah diucapkan, tetapi perlu ikhtiar serius dan kerja keras untuk mewujudkannya.

“Tidak mudah untuk membahagiakan dan melindungi anak-anak Indonesia, sehingga memang perlu ikhtiar serius dan kerja keras untuk mewujudkannya,” katanya.

Terkait dengan Hari Anak Nasional, maka pemerintah, masyarakat, dan semua mesti bergandengan tangan untuk mewujudkan kebahagiaan dan melindungi mereka.

“Peringatan Hari Anak Nasional menjadi momentum bagi semua pihak untuk bergandengan tangan dalam mewujudkan kebahagiaan dan melindungi anak Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, para orangtua harus memberikan perhatian terhadap anak dengan nilai-nilai spiritualitas. Misalnya, dalam ajaran Islam, menurut Sayidina Ali, anak 0-7 masa laibuhum, yaitu pengenalan bangsa dan agamanya melalui metode bermain.

Bagi anak 7 sampai 10 tahun masa addibuhum, yaitu diberikan tuntunan terkait sopan santun dan etika. Sedangkan, bagi anak 10 tahun ke atas masa rafiquhum, yaitu pendampingan. Sebab anak mengalami lompatan pemikiran. “Setiap anak adalah unik dan memiliki dunianya sendiri.  Jadi para orangtua tidak bisa memaksakan kehendaknya terhadap anak-anak mereka,” katanya.

Saat ini, tak sedikit para orangtua kesulitan mendampingi anak-anak untuk mengajarkan sopan santun dan mengarahkan mereka untuk bisa mengambil keputusan sendiri pada saat dewasa nanti. “Peran pemerintah, masyarakat, serta private public sector turut menentukan untuk bisa menghadirkan suasana saling melindungi dan tidak bukan sebaliknya yang disakiti atau menyakiti terhadap pihak lainnya,” ujarnya.

Tahun ini, tema Hari Anak Nasional “Akhiri kekerasan terhadap anak” menjadi tugas bersama agar anak-anak Indonesia selain dibahagiakan, juga melindungi mereka dari segala kekerasan baik fisik, rohani, dan psikologinya.

“Melalui Peringatan Hari Anak Nasional tersebut, anak-anak Indonesia bisa menggapai cita-cita dan masa depannya dengan penuh bahagia dan terbebas dari segala tindak kekerasan, baik fisik, rohani, maupun psikologinya,” katanya penuh harap. (nad)