Bioswale

Kastara.ID, Jakarta – Suku Dinas (Sudin) Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat akan membuat Bioswale atau infrastruktur hijau untuk mengatasi banjir. Bioswale yang akan dibangun dilengkapi lubang biopori berskala besar sehingga diharapkan bisa menampung air hujan.

Kepala Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Pusat, Mila Ananda mengatakan, pihaknya telah menentukan tiga lokasi yang representatif untuk dibangun Bioswale.

Bioswale merupakan elemen landscape yang dirancang untuk menghilangkan lumpur dan polusi dari air limpasan permukaan.

“Saat ini kami ditugaskan untuk mengantisipasi datangnya musim hujan terutama pada area yang sering terjadi genangan. Ada tiga lokasi yang representatif dalam arti bebas dari utilitas, kemudian berada di titik terendah dengan luas di atas dua meter,” ujar Mila ditemui di lokasi pembuatan Bioswale, RTH segitiga depan Gedung Manggala Wanabakti Jalan Jenderal Gatot Subroto (24/9).

Dikatakan Mila, lokasi yang sesuai dengan kriteria tersebut berada tiga lokasi yaitu di Jalan Tambak dengan lebar pada jalur hijau sekitar 3,9 meter; Jalan Industri dengan lebar pada jalur hijau sekitar 4,2 meter; dan di Taman Segitiga Manggala Wanabakti Jalan Jenderal Gatot Subroto dengan lebar ruang pada RTH sekitar 4,0 meter.

“Kami menargetkan pengerjaannya rampung hingga akhir Oktober mendatang. Untuk bahan konstruksi Bioswale ini terdiri dari pasir, batu split, scrap dan sabut kelapa untuk menyaring, serta bagian paling bawah akan ditambahkan pipa yang dilubangi untuk menampung air yang akan diteruskan ke dalam tanah atau sebagai konservasi air,” jelasnya.

Bioswale ini, sambung Mila, akan ditanami tanaman hias seperti tanaman tifa, melati air, alang-alang, dan philo kuning. Ia mengungkapkan, untuk satu lokasi dibutuhkan sekitar 500-1.000 bibit tanaman hias.

“Harapannya dengan inovasi ini bisa mengatasi atau meminimalisir genangan maupun banjir terutama saat hujan deras,” tandasnya. (hop)