Erwin Syahfutra Siregar

Kastara.ID, Jakarta – Bakal Calon Wali Kota Tanjungbalai Erwin Syahfutra Siregar, Rabu (25/12), akhirnya blak-blakan terkait visinya membangun Kota Kerang. Menurut putra asli Sumatera Utara ini dirinya ingin menjadikan Kota Tanjungbalai menjadi kota wisata.

Bertepatan dengan momen Hari Ulang Tahun Kota Tanjungbalai yang ke-399, Erwin Syahfutra Siregar menegaskan jika penguatan identitas Tanjungbalai sebagai Kota kerang sebagai kota destinasi wisata nasional akan menjadi salah satu fokusnya ke depan jika mendapat amanah masyarakat untuk mengemban jabatan Wali Kota.

“Identitas Tanjungbalai sebagai Kota Kerang harus diteguhkan kembali. Saya memiliki rencana untuk mewujudkan Tanjungbalai sebagai Kota Destinasi wisata Nasional yang religius dan nasionalis melalui sejarah patriotisme Sultan Muhammad Husain Rahmad Shah,” kata pria yang akrab disapa Erwin ini.

“Wisata sejarah baru akan kami kembangkan. Hal ini bisa dilakukan melalui revitalisasi kawasan cagar budaya dan pengembangan peninggalan di Sultan dan Pembangunan Hotel Setara Internasional dan Mall Sekalas internasional serta menjadikan sungai di Tanjungbalai menjadi pusat wisata, selain itu menjadikan Pulau di sekitar Tanjungbalai menjadi seperti Genting Highlands. Monumen-monumen sejarah perjuangan sultan yang relijius juga akan kita dirikan. Pahlawan ini dari berbagai bidang. Mulai dari Pahlawan Kemerdekaan, Olahraga, Seni, Budaya, hingga Ekonomi,” kata Erwin.

Dari sisi ekonomi, Erwin memastikan akan membawa program Tanjungbalai Berdikari. Pengembangan SDM dan infastruktur penunjang akan menjadi fokusnya.

“Alokasi anggaran 50-100 juta per RT akan kami wujudkan demo pemerataan pembangunan infrastruktur, SDM, dan ekonomi. Pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru melalui destinasi wisata akan kami bangun. Di antaranya adalah Pulau Baswedan, dan pulau pulau kecil lainnya dan melakukan pengerukan sungai untuk dijadikan lokasi wisata sungai seperti di Bangkok dan Merlion Park Singapura,” tegas Erwin.

Erwin pun memastikan akan melanjutkan pembangunan-pembangunan yang telah digagas oleh para tokoh-tokoh Tanjungbalai sebelumnya.

Kebutuhan Kota Tanjungbalai akan lapangan kerja pun juga dipandang Erwin menjadi fokus utama. “Di antaranya, kami juga akan membangun lapangan kerja, dengan menciptakan pabrik-pabrik pengolahan ikan dan limbah yang semuanya tidak memakai APBN maupun APBD, karena saya sudah punya investor yang siap untuk membangun Tanjungbalai,” kata dia.

APBD Kota Tanjungbalai TA 2019 sebesar Rp 691.705.974.576 (Enam ratus sembilan puluh satu miliar tujuh ratus lima juta sembilan ratus tujuh puluh empat ribu lima ratus tujuh puluh enam rupiah) mengalami penurunan dari APBD 2018 sebesar Rp 139.767.075.652 atau sebesar 16,81% dibandingkan TA 2018 sebesar Rp 831.473.050.228, ini pertanda Tanjungbalai ada devisit anggaran, jika berharap APBD, DAU, dan DAK itu semua tidak akan mungkin.

Sehingga Erwin mengatakan, siapapun calon Wali Kota Tanjungbalai jika hanya punya visi misi tapi tidak punya investor, maka jangan harap bisa mewujudkan mimpi membangun perubahan Tanjungbalai dengan drastis.

“Visi-Misi bagus, kalau gak ada investor untuk membangun Tanjungbalai, maka itu sulit dilakukan,” pungkasbta. (danu)