404bot

Kastara.ID, Jakarta – Integral Ad Science (IAS), pemimpin global di sektor verifikasi iklan digital, telah mengumumkan ancaman 404bot, bot scheme yang kian marak ditemui dan menghasilkan data peramban (browser) palsu. 404bot juga membuat berbagai URL tiruan untuk mencatut anggaran belanja para pengiklan. 404bot melakukannya lewat berkas Ads.txt yang tidak diaudit.

Berkas ini menjadi perangkat khusus yang membantu pembeli iklan untuk menghindari penjual ilegal dan mencegah terjadinya penjualan inventori periklanan secara tidak sah. Lebih lagi, 404bot menjadi bentuk penipuan iklan (ad fraud) yang kian canggih, sebab 404bot mampu memintasi banyak teknik pencegahan dan menjamin URL tiruan bisa lolos dari pengawasan.

404bot telah mempengaruhi sederet situs internet penerbit media, baik yang ternama atau belum terkenal. Sebagian besar dari situs ini sama-sama memiliki satu hal: daftar Ads.txt berukuran besar. Dalam beberapa tahun terakhir, sebagai respons atas naiknya inventori periklanan palsu, IAB Technology Lab merintis inisiatif “Authorized Digital Sellers”, dikenal dengan Ads.txt. Inisiatif tersebut ingin meningkatkan transparansi alur inventori iklan dalam ekosistem periklanan digital.

Hingga kini, jumlah aktor kriminal telah berkurang drastis berkat implementasi Ads.txt oleh kalangan penerbit media. Namun, para penipu terus berkembang dan kini mampu memanfaatkan berkas Ads.txt yang tidak diaudit.

“Kami menemukan bot dan melindungi pelanggan dari dampaknya setiap hari. 404bot telah aktif sejak 2018 dan, tanpa disadari, 404bot telah berkembang. Itu sebabnya, ancaman ini membutuhkan respons dari pelaku industri,” jelas Evgeny Shmelkov, Kepala IAS Threat Lab.

“Para penerbit media telah bekerja dengan luar biasa untuk menerapkan  Ads.txt, namun, kita harus terus mengaudit dan memperbarui berkas Ads.txt,” imbuhnya.

Serupa dengan 3ve dan Hyphbot, ciri khas 404bot ialah membuat domain spoofing dalam jumlah banyak. Tindakan ini menghasilkan sejumlah URL palsu yang muncul di jenjang peramban—artinya, data dari peramban telah dimanipulasi. Demi mengurangi kerentanan yang terdapat pada bot sebelumnya, 404bot memastikan URL palsunya tak mudah dideteksi mata manusia sehingga mampu lolos dari pengawasan.

IAS Threat Lab rutin mendeteksi bot tersebut, dan memastikan klien-klien terlindungi. Guna menghindari kepanikan yang tak perlu di ekosistem, IAS menahan diri untuk merilis informasi rinci dari setiap penemuan bot. Namun, mengingat 404bot belum sepenuhnya dilenyapkan, IAS Threat Lab membagikan sejumlah temuannya agar pemain-pemain lain di ekosistem ad-tech berpeluang membersihkan inventori iklannya.

IAS telah memperkirakan 404bot ikut merugikan industri hingga US$ 15 juta—nilai yang terus bertambah dan berdampak negatif atas lebih dari 1,5 miliar iklan video.

IAS akan terus bekerja sama dengan kalangan penerbit media dan IAB Tech Lab demi meningkatkan model Ads.txt. Dengan demikian, tingkat kerentanannya terhadap tindak penipuan seperti 404bot dapat dikurangi. Untuk informasi lebih lanjut, bisa mengunjungi integralads.com atau menghubungi vendor keamanan iklan digital. (rfr)