Rachel Maryam

Kastara.ID, Jakarta – Perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, mengeluhkan hingga saat ini belum menerima insentif dari pemerintah. Padahal pemerintah sebelumnya menjanjikan bakal memberikan insentif bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona atau Covid-19.

Dikutip dari Tempo, Rabu (26/5), Anitha Supriono, salah satu perawat di ruang Intensive Care Unit (ICU), RSPI mengatakan, insentif Rp 7,5 juta yang dijanjikan hingga kini belum cair. Anitha mengaku tidak mengetahui alasan mengapa insentif yang dijanjikan pemerintah tak kunjung dibayarkan.

Anitha menyebut para perawat sangat memerlukan insentif itu. Terlebih para perawat mengalami pemotongan tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri. Nasib lebih mengenaskan, menurut Anitha, dialami perawat di RS swasta yang kabarnya tidak mendapat THR sama sekali.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan bakal memberikan insentif bulanan kepada tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19. Janji yang disampaikan pada 23 Maret 2020 itu menyebut besaran insentif Rp 5 juta hingga Rp 15 juta setiap bulan. Rinciannya, Rp 15 juta untuk dokter spesialis, Rp 10 juta untuk dokter umum dan dokter gizi, Rp 7,5 juta untuk bidan dan perawat, dan Rp 5 juta untuk tenaga medis lainnya.

Sementara itu politisi Partai Gerindra Rachel Maryam mengaku sedih dengan belum cairnya insentif bagi para tenaga medis yang menangani pasien Covid-19. Melalui Instagram Stories, politisi yang juga artis ini mengungkapkan rasa gusarnya insentif tersebut belum terealisir. Terlebih banyak petugas medis yang gugur saat menjalankan tugas menangani pasien Covid-19.

Rachel juga menyoroti aturan pemerintah terkait pandemi virus corona yang kerap berubah-ubah. Ia mencontohkan imbauan tidak perlu belanja lebaran tapi mall boleh buka. Hal serupa dengan anjuran jangan mudik tapi pesawat boleh terbang. Rachel meminta pemerintah tidak menyalahkan masyarakat. (ant)