Kastara.id, Bandung – Menhan Ryamizard Ryacudu menyaksikan serah terima Helikopter Full Combat SAR Mission EC-725 buatan PT DI (25/11) di Hanggar Final Assy Fixed Wing PT DI. Penyerahan dua dari enam unit helikopter Full Combat SAR Mission EC725 dilakukan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Budi Santoso kepada Kementerian Pertahanan yang diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Laksda TNI Leonardi untuk selanjutnya diserahkan TNI AU sebagai pengguna.

Dari enam unit helikopter EC-725 yang dipesan Kemhan, empat unit lainnya akan diserahkan paling lambat awal tahun 2017. Atas komitmen kuat PT DI untuk menyelesaikan pesanan Kemhan RI sesuai dengan waktu yang disepakati, Menhan Ryamizard Ryacudu mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf PT DI. Hal ini juga sesuai dengan komitmen kuat pemerintah untuk memajukan industri pertahanan agar alutsista dapat dapat diproduksi di dalam negeri.

Lebih lanjut Menhan mengungkapkan pengadaan alutsista dari luar negeri hanya akan dilakukan apabila teknologi yang diperlukan belum mampu dipenuhi di dalam negeri. Tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan adanya pemenuhan offset, konten lokal maupun imbal dagang sesuai dengan amanat UU RI Nomor 16 Tahun 2012 tentang industri pertahanan.

Dalam kesempatan tersebut, Menhan berpesan kepada TNI AU sebagai pengguna untuk merawat helikopter ini agar dapat dioperasionalkan dalam mendukung tugas pokok secara optimal.

Sementara itu Direktur Utama PT. Dirgantara Indonesia mengatakan Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti troops transport, search and rescue serta dapat digunakan untuk bertempur karena dilengkapi dengan persenjataan lengkap.

Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 telah tersertifikasi Sea State 6, dan memiliki pelampung di bagian bawah untuk kondisi emergency yang mengharuskan mendarat di laut atau perairan. Pelampung ini dapat berkembang secara otomatis pada kondisi emergency dengan kecepatan pesawat terbang 150 knot.

Helikopter Full Combat SAR Mission EC725 dilengkapi dengan Light Spectrolab SX16 FP dan Hoist, untuk mencari dan mengevakuasi korban, serta dilengkapi Forward Looking Infrared Camera (FLIR) untuk mendukung operasional pada segala medan dan kondisi.

Helikopter ini memiliki kabin luas dan fleksibel yang dapat mengangkut maksimum 29 personel atau beban maksimum hingga 11 ton, memiliki visibilitas yang sangat baik untuk melihat ke bawah dan ke samping. (nad)