Terawan Agus Putranto

Kastara.ID, Jakarta – Pemecatan Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tampaknya berlebihan dan tidak proporsional.

Hal itu diungkapkan Lucy Kurniasari, Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, kepada Kastara.ID, Ahad (27/3).

Menurut legislator asal Surabaya ini, IDI tak seharusnya memecat Terawan hanya karena dinilai melanggar etik profesi. Terawan seharusnya cukup diberi peringatan dan pembinaan agar dapat memperbaiki kesalahan etik.

“Pemecatan itu dapat juga menjadi preseden bagi profesi kedokteran di tanah air. Para dokter dikhawatirkan akan takut melakukan inovasi di bidang kesehatan yang tidak sesuai dengan pakem yang lazim di dunia kedokteran,” papar Lucy.

Padahal inovasi kerap kali muncul dari temuan di luar pakem yang ditetapkan suatu profesi. Kreativitas dalam memodifikasi metode riset kerap dapat mendorong temuan di luar yang diperkirakan sebelumnya.

“Bila semuanya harus mengacu pada pakem profesi, dikhawatirkan dapat membelenggu para dokter menghasilkan inovasi di bidang kesehatan. Para dokter akan mencari jalan aman dengan tetap berlindung pada pakem yang sudah ditetapkan,” imbuh Lucy yang juga Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya ini.

Untuk mencegah hal itu terjadi, selayaknya IDI mencabut keputusan terkait pemecatan Terawan. “IDI lebih baik mengedepankan pembinaan terhadap anggotanya agar inovasi di bidang kesehatan di Indonesia tetap berkembang,” pungkas Lucy. (dwi)