Headline

Meningkatkan Peran Media Menurunkan Kasus Tuberkulosis pada Pengidap HIV

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Koordinasi pelibatan media massa maupun media sosial dalam mengeliminasi atau menurunkan kasus TB-HIV (Tuberkulosis pada pengidap HIV) di Jakarta. Rapat yang diinisiasi oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta tersebut diselenggarakan secara secara daring (26/4).

Untuk meniadakan atau menurunkan angka kasus TB-HIV, perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat melalui pencegahan, pemeriksaan, serta penanganan penyakit TB-HIV di Kota Jakarta. Sebagai salah satu upaya meningkatkan kesadaran masyarakat, KPAP DKI Jakarta telah melakukan penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk juga media sosial maupun media massa.

Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajak media massa dan para pegiat media sosial untuk berperan aktif dalam mengeliminasi kasus TB-HIV yang ada di Kota Jakarta.

“Tak dapat dipungkiri, media berperan besar dan penting dalam mempengaruhi opini dan pola pikir publik yang akurat dan terpercaya,” ujar Wagub Ariza saat menyampaikan materi, di Balai Kota DKI Jakarta, seperti dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.

Ia menambahkan bahwa sesuai amanat Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 tentang penanggulangan HIV dan AIDS, KPAP DKI Jakarta dapat melibatkan pelaku industri media, baik itu cetak, elektronik serta media sosial lainnya dalam menyampaikan informasi ke masyarakat.

Dengan informasi yang disebarluaskan melalui media, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami tentang cara pencegahan dan pengobatan HIV AIDS, serta penanganan pada pasien HIV AIDS. Dengan demikian, masyarakat dapat mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan pengidap HIV AIDS tanpa perlu mengucilkannya dari pergaulan sehari-hari.

“Namun begitu, media di sini tentu saja bukan sekadar media cetak, elektronik, serta media sosial dalam arti konvensional. Yang perlu kita perhatikan juga secara khusus itu posisi media sebagai person atau publik/warga. Istilah kerennya, influencer. Inilah yang juga harus mendapatkan perhatian serius untuk diajak kerja sama menghasilkan konten-konten kreatif yang bisa membantu upaya kita mengeliminasi kasus TB-HIV,” terang Wagub Ariza.

Intinya dalam konteks pelibatan media, dibutuhkan sinergi dan kolaborasi yang lebih intensif antara berbagai pihak, mulai dari dari kalangan jurnalis, NGO, komunitas, lembaga profesi, pengambil kebijakan dan masyarakat. “Insya Allah dengan begitu, upaya kita mengeliminasi kasus TB-HIV  dalam spirit ‘Jakarta sehat terhindar dari HIV dan AIDS’ yang ‘Maju Kotanya, Bahagia Warganya’ akan segera terwujud,” ucap Wagub Ariza.

Sebagaimana diketahui, TB (Tuberkulosis) merupakan Infeksi Oportunistik (IO) yang paling banyak diderita ODHA dan sekaligus menjadi penyebab terbanyak kematian pada ODHA. Pengendalian TB tidak akan berhasil dengan baik tanpa keberhasilan pengendalian HIV, begitu pula sebaliknya. Berdasarkan kaskade Fast Track HIV DKI Jakarta hingga Desember 2021, Dinas Kesehatan melaporkan bahwa terdapat 65.916 orang dengan HIV positif dan 72.638 ODHA.

Dari jumlah tersebut, orang yang masih dalam perawatan atau on ARV (obat antiretroviral) ada sebanyak 28.629 orang dan yang telah mencapai viral load tersupresi ada sebanyak 21.952 orang. Selama Bulan Januari hingga Juni 2021, sebanyak 60 persen penderita TB mengetahui bahwa dirinya juga terjangkit HIV (Sumber: Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta).

Dalam strategi Penanggulangan HIV, dikenal istilah “STOP” (yang artinya: Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan). Sedangkan untuk TB, penanggulangannya dikenal dengan TOSS TB (yaitu Temukan, Obati, Sampai, Sembuh). Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperkuat koordinasi dan kolaborasi serta akselerasi penanggulangan TB-HIV melalui beberapa upaya, yaitu meliputi:
a. Memperkuat perencanaan program bersama TB HIV
b. Memperkuat pencatatan pelaporan
c. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi TB HIV

“Semoga dengan upaya tersebut, tujuan akhir AIDS 2030, yaitu Getting to Zero atau dikenal juga dengan sebutan Three Zero yaitu: Zero New Infection, Zero AIDS Related Death, dan Zero Discrimination dapat tercapai tepat pada waktunya. (Untuk itu), penanggulangan HIV AIDS harus terus dilakukan secara menyeluruh melalui pelayanan promotif, preventif, diagnosis, kuratif dan rehabilitatif,” tutup Wagub Ariza.

Turut hadir secara daring dalam Rapat tersebut Pimpinan SKPD Anggota KPA DKI Jakarta; Pimpinan Lembaga Profesi DKI Jakarta; Pimpinan Anggota LSM, PKK DKI, PKVHI, Jaringan Komunitas, PPTI; Pimpinan Media Cetak dan Elektronik; Sekretaris KPA Provinsi dan Kotamadya/Kabupaten Adm & Staf; Pimpinan Instansi terkait; serta Para Narasumber, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan Pimpinan Media Massa. (hop)

Leave a Comment

Recent Posts

99 Elemen Masuk Barisan di KBBI Siap Menangkan Imam Budi Hartono di Pilkada Depok

Kastara.Id,Bogor - Puluhan elemen atau relawan warga Kota Depok terhimpun dalam Keluarga Besar Bang Imam…

Selamat Ginting: Salim Said Bagai Kamus Berjalan Soal Politik dan Militer

Kastara.id,Jakarta - Pengamat politik dan militer Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan sosok almarhum Prof…

SIT Darul Abidin Anak Didiknya Menciptakan Permainan Sehingga Otaknya Lebih Sehat

Kastara.Id,Depok - Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono memberikan Sambutan dalam Kegiatan Scratch Day Celebration…

KPU Depok Pastikan Tidak Diikuti Oleh Calon Perseorangan Dalam Pilkada 2024

Kastara.Id,Depok - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat Wili Sumarlin memastikan pemilihan…

55 Anggota PPK Depok di Lantik Dan Langsung Berkerja Untuk Pilkada Serentak 2024

Kastara.Id,Depok - Kali ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok, Jawa Barat secara  resmi melantik…

Pencabutan dan Pembatalan Surat Pernyataan Sikap

Kastara.Id,Depok - Berdasarkan  Nomor  015/BSS/PS/V-2024 TANGGAL 14 MEI 2024.  Seluruh jajaran pengurus Perkumpulan Barisan Supian…