Sudah Saatnya Kartu BPJS Diganti Finger Print

Kastara.id, Jakarta – Komite III DPD RI meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan segera merealisasikan rencananya untuk menggantikan kartu BPJS Kesehatan dengan sistem finger print. Selain lebih efektif dan efisien, sistem ini akan menutup celah praktik-praktik culas pemalsuan kartu BPJS Kesehatan seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Praktik pemalsuan yang sudah berlangsung setahun ini sangat merugikan masyarakat. Oleh karena itu, harus ada terobosan berbasis teknologi untuk mencegahnya.

“Sudah saatnya, ketika kita berobat tidak perlu lagi membawa-bawa kartu. Cukup tunjukkan e-KTP kemudian sidik jari kita divalidasi dengan alat finger print. Jika sesuai, bisa langsung dilayani. Ini sangat efektif dan efisien. Bukan hanya mengurangi antrean di puskesmas atau rumah sakit, sistem ini dipastikan akan menutup pemalsuan-pemalsuan yang sangat merugikan masyarkat,” ujar Wakil Ketua Komite III DPD Fahira Idris, di sela-sela kunjungan kerja di Konawe, Sulawesi Tenggara (27/7).

Fahira mengatakan, sebenarnya pada pertengahan Oktober 2014 lalu, BPJS Kesehatan sudah meluncurkan pelayanan aplikasi finger print yang saat itu dihadiri langsung oleh Presiden SBY. Namun hingga kini publik belum mengetahui sejauh mana perkembangannya.

Memang untuk mewujudkan sistem ini, lanjut Fahira, BPJS Kesehatan tidak bisa sendiri karena harus bekerja sama dengan Kemendagri untuk mengkoneksikan e-KTP dengan aplikasi finger print. Sementara untuk alat finger print-nya harus mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perindustrian. Oleh karena itu, Fahira berharap beredarnya kartu BPJS palsu menjadi pemicu bagi BPJS Kesehatan untuk segera berkoordinasi lebih intensif dengan kementerian terkait dan merealisasikan sistem finger print ini secepatnya.

“Persoalan lainnya, memang masih ada masyarakat kita yang belum memiliki e-KTP, makanya semuanya harus dipercepat. Kami minta BPJS Kesehatan lebih intensif koordinasi dengan Kemendagri dan kementerian terkait lainnya agar sistem finger print ini cepat terealisasi. Atau jika seluruh wilayah Indonesia belum siap, buat pilot project di beberapa kabupaten/kota yang sudah siap. Intinya terobosan yang baik ini bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Senator Jakarta ini.

Adanya kartu BPJS Kesehatan palsu terungkap ketika sebuah rumah sakit di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, telah menemukan kartu BPJS Kesehatan palsu dari seorang calon pasien. Berdasarkan penelusuran polisi, tindak kejahatan pemalsuan kartu ini sudah berlangsung satu tahun. Tersangka dalam melakukan aksinya diawali dengan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pembuatan kartu BPJS seumur hidup dengan hanya membayar Rp 100 ribu perorang. Saat ini sudah ratusan warga yang jadi korban. (npm)

Leave a Comment

Recent Posts

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…

Bukti Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Dalam Menunjukkan Prestasi

Kastara.Id,Depok - Prestasi membanggakan kembali diraih Kota Depok. Di awal tahun 2024 ini, Kota Depok…