Tes CPNS

Kastara.id, Jakarta – Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Dwi Wahyu Atmaji meninjau pelaksanaan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), di Kantor Walikota Jakarta Selatan. Lokasi itu merupakan salah satu dari lima titik lokasi SKD CPNS Kementerian PANRB dan Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) hari pertama yang diikuti tercatat 432 peserta. Selain di Jakarta, lokasi lainnya adalah Padang, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Utara. Pelaksanaan SKD CPNS Kementerian PANRB digelar di 24 titik.

Dalam kesempatan itu, Dwi Wahyu Atmaji berpesan agar para peserta benar-benar cermat dalam menegerjakan soal. “Sebelum mengerjakan soal supaya berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing. Jangan tergiur janji oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, yang mengaku bisa meluluskan menjadi CPNS,” ujarnya.

Apa yang dikatakan Atmaji, diamini oleh sejumlah peserta seleksi CPNS yang berhasil ditemui di kantor Walikota Jakarta Selatan. Para peserta menyambut baik penggunaan sistem berbasis komputer ini.

Salah satunya Irfan Lukum (24), peserta seleksi CPNS Kementerian PANRB. Ia menilai sistem CAT sangat baik serta transparan jika dibandingkan dengan tes CPNS terdahulu yang masih manual menggunakan kertas. “Penggunaan komputer dalam pelaksanaan tes CPNS menutup celah kebocoran soal serta menghilangkan anggapan bisa menitip orang dalam. Dengan penggunaan komputer apa yang dikerjakan maka itulah yang didapatkan, tidak bisa diubah karena hasil langsung muncul saat tes berakhir,” ujarnya usai mengikuti tes di Kantor Walikota Jakarta Selatan (26/10).

Lulusan Universitas Brawijaya ini mengaku baru kali pertama mengikuti seleksi CPNS, sehingga rasa panik dan grogi kerap dialami. Ia tertarik untuk mendaftar CPNS di Kementerian PANRB, selain karena ia lulusan Administrasi Publik, dirinya memiliki minat tinggi terhadap hal-hal yang berbungan dengan sumber daya manusia dan kepegawaian.

Peserta lain, Deviana Dwi Puspasari (25) menyebut sistem CAT yang diselenggarakan sangatlah ketat, tetapi sangat transparan, dan nilai yang dihasilkan langsung dapat dilihat ketika peserta selesai ujian. Menurutnya nilai yang didapat seorang peserta ditentukan oleh kemampuan orang itu sendiri, tidak ada seorang pun yang dapat membantu kecuali kemampuan diri sendiri.

Wanita ini mengaku kondisinya yang tengah mengandung 9 bulan ini bukan halangan untuk mengikuti tes CPNS yang baru kali pertama dia ikuti ini. Padahal, untuk menuju lokasi tes, ia harus menggunakan moda tansportasi TransJakarta dari tempat tinggal yang berada di Tangerang pada pukul 5 pagi. Persiapan yang dilakukan untuk menjalani tes adalah bangun pagi hari untuk kemudian membaca soal-soal yang diperkirakan keluar saat SKD.

Deviana mengatakan ingin mengembangkan karir sebagai abdi negara. “Daftar CPNS karena ingin kembangkan karir, karena saat ini masih kerja biasa, coba-coba daftar, CPNS semoga rezeki baby,” tuturnya.

Akan halnya dengan Ruth Natalia (23) mengakui sistem seleksi CPNS saat ini sangat baik, sebab penggunaan sistem komputer yang dapat menampilkan nilai para peserta sangatlah transparan. Dengan demikian tidak ada kecurangan dalam proses seleksi, semua yang lolos tes SKD murni sesuai kemampuan masing-masing peserta. Ia pun mengatakan ketertarikan mendaftar CPNS karena PNS dirasa dapat menjamin kehidupan, serta untuk menjadi abdi negara. “Kalau tes CPNS dulu kan masih manual menggunakan kertas dan pensil 2B dan itu banyak celah kecurangan. Kalau sistem CAT ini akurat dan transparan juga,” pungkasnya. (put)