Filipina

Kastara.ID, Jakarta – Panitia pelaksana pesta olah raga Asia Tenggara, SEA Games 2019 di Filipina mendapat banyak keluhan. Salah satunya terkait makanan yang disajikan untuk pada atlet dan official. Pasalnya panitia SEA Games diketahui menyajikan makanan berasal dari daging babi, termasuk bagi atlet yang beragama Islam.

Kontingen Singapura terpaksa harus membeli makanan di luar hotel tempat menginap dengan uang pribadi. Pasalnya mereka disuguhi makanan dengan lauk telur dan kikiam, yakni olahan daging babi yang dibentuk menyerupai otak-otak. Hal serupa juga dialami kontingan negara lain yang juga ada atlet muslimya.

Padahal sebelumnya Komite Muslim Filipina telah mengusulkan agar panitia memperhatikan atlet muslim. Terutama dari negara-negara berpenduduk mayoritas muslim seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Komite Muslim Filipina meminta panitia menyediakan papan penunjuk kiblat untuk sholat dan menyajikan makanan halal. Namun usulan tersebut tidak diperhatikan panitia.

Kondisi ini semakin memperkuat kekacauan yang dialami selama penyelenggaraan SEA Games 2019 di Filipina. Sebelumnya, banyak kontingen yang mengeluhkan penjemputan di bandara dan akomodasi. Kontingen Timor Leste, Thailand, Kamboja, dan Myanmar mengaku terlambat dijemput dan diantarkan ke hotel. Akibatnya, Timnas sepak bola U-23 Thailand batal melakukan latihan. Padahal mereka harus berhadapan dengan Indonesia pada Selasa (26/11).

Timnas Indonesia terpaksa harus berjalan kaki menuju hotel untuk berlatih karena bus penjemput tak kunjung datang. Timnas U-23 Timor Leste dilaporkan harus menunggu sekitar tiga jam di bandara di Manila akibat bus penjemput terlambat datang. Sedangkan Timnas U-23 Kamboja terpaksa harus tidur di karpet lantaran kamar hotel belum siap.

Ruang konferensi pers yang disediakan panitia, juga belum sepenuhnya siap. Dinding belum dicat, atapnya pun masih berhiaskan pipa dan material bangunan lainnya. (