Kastara.ID, Jakarta – Dinas Kesehatan DKI Jakarta menjamin gigitan nyamuk wolbachia yang sedang diujicobakan aman bagi manusia dan ramah lingkungan.

ā€œGigitan nyamuk mengandung bakteri wolbachia ke manusia tidak mengakibatkan sakit, termasuk terkena demam berdarah,” ujar Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama, dalam keterangan tertulis, Senin (27/11).

Ia mengungkapkan, nyamuk yang membawa bakteri wolbachia juga tidak akan mengurangi populasi nyamuk serta tidak menggunakan teknologi rekayasa genetika sehingga tidak mengganggu ekosistem dan mikroorganisme lainnya.

“Nyamuk membawa bakteri wolbachia akan tetap berkembang biak dan tidak dapat membawa virus demam berdarah sehingga kasus DBD ke depan akan bisa ditekan menjadi nol pada tahun 2030 mendatang sesuai target yang ditetapkan oleh WHO,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, implementasi pengembangbiakan nyamuk wolbachia di Indonesia telah berhasil dilakukan di Yogyakarta mulai 2014. Menteri Kesehatan melalui surat keputusan pada tahun 2023 juga melakukan perluasan di lima kota yang memiliki angka kasus DBD cukup tinggi yakni Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Bontang dan Kupang.

Target Kemenkes pada tahun 2023 untuk lima kota akan diambil satu kecamatan saja tiap kota, kecualiĀ Semarang yang sudah masuk persiapan terlebih lebih dahulu dan sudah masuk kecamatan yang ketiga.

“Wilayah Bandung sudah mulai di satu kelurahan minggu lalu. Sementara Jakarta Barat masih proses sosialisasi kepada warga bersama kader, RT, RW tokoh masyarakat agar implementasi berjalan sebaik mungkin berkat dukungan masyarakat,” jelasnya.

Ia menambahkan, melalui coba ternak nyamuk yang dikasih umpan darah membuktikan gigitan nyamuk yang mengandung wolbachia sebanyak ratusan kali tetap sehat dan tidak terkena DBD.

“Umpan darah ini bahkan sudah diikuti banyak tokoh, termasuk Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Menkes Budi Gunadi Sadikin,” tandasnya. (hop)