Headline

Pandemi Memaksa Berjibaku Antara Startup Unicorn dan Keluarga

Kastara.ID, Jakarta – Kondisi pandemi yang terjadi pada tahun 2020 ini menghadirkan tantangan tersendiri bagi kalangan ibu-ibu, dimana membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang luar biasa, terutama bagi mereka yang berkarir sembari mengurus keluarga. Namun, dengan dibekali pengetahuan literasi dan inklusi keuangan yang baik, para ibu bisa lebih mudah mengatur skala prioritas dan mulai menabung untuk kebutuhan masa depan setelah pandemi berakhir.

Fenomena ini benar dirasakan oleh para ibu yang bekerja di industri keuangan digital seperti  PT Visionet Internasional (OVO) sebagai salah satu unicorn lokal di Indonesia. Sebagaimana diketahui, tuntutan kerja di startup apalagi perusahaan sekelas unicorn cukup berat, harus mampu mengikuti pola perkembangan bisnis yang sangat dinamis dengan pola kerja yang bergerak cukup cepat. Bagaimana caranya ibu-ibu yang berkarir di OVO menjawab tuntutan pekerjaan dan keluarga di saat pandemi ini?

Mereka mengakui sikap manajemen yang penuh kepedulian para karyawannya dan mengedepankan sikap kolaboratif yang memudahkan tugas yang dikerjakan. Sejak WHO menyatakan pandemi global, OVO senantiasa mendukung arahan pemerintah untuk meredam penyebaran virus COVID-19 dengan mengambil berbagai langkah termasuk memutuskan untuk memberlakukan sistem bekerja dari rumah (work from home). Hal ini mendapat apresiasi dari para karyawan termasuk para ibu, karena mengurangi kekhawatiran para ibu akan kesehatan keluarganya.

Namun di sisi lain, kebijakan tersebut juga menuntut adanya adaptasi ulang untuk membagi peran sebagai seorang wanita karir dan seorang ibu di saat yang sama di rumah, sebagaimana dialami oleh VP of Insurance OVO, Irene Santoso. “Pada satu sampai tiga bulan pertama, memang challenging untuk saya dapat beradaptasi bekerja dari rumah dan anak-anak untuk belajar dari rumah. Bagi anak-anak saya yang masih balita, mereka membutuhkan peranan orang tua untuk membantu mereka pada saat belajar jarak jauh dari rumah. Itu kenapa sebagai working mom kita harus pintar membagi waktu untuk menjaga balance dan keharmonisan antara pekerjaan dan urusan rumah tangga. Namun dengan dukungan teknologi, saya dan anak-anak bisa beradaptasi dengan kondisi, lama-lama menjadi terbiasa. Dan yang lebih penting, kebijakan OVO untuk memberlakukan work-from-home membuat saya tetap bisa memprioritaskan kesehatan keluarga saya,” papar Irene.

Sebagai seorang ibu, Irene menyebut ada dua strategi untuk dirinya dan anak-anak agar bisa beradaptasi saat harus bekerja dan belajar dari rumah seperti saat ini. “Pertama adalah membuat pemahaman yang sama dengan anak-anak dan anggota keluarga lainnya saat dirinya sedang bekerja. Kedua, mendapat dukungan penuh dari keluarga. Tanpa itu saya tidak bisa melakukan ini. Kalau ada dukungan penuh dari keluarga, mereka jadi pengertian kapan saya harus bekerja, istirahat, dan berperan sebagai ibu rumah tangga. Pokoknya kuncinya adalah kami harus komunikasi dengan baik. Communication is the key,” kata Irene.

Selain soal adaptasi pembagian waktu antara pekerjaan dan keluarga saat bekerja dari rumah, di saat pandemi seperti sekarang, para ibu di OVO pun harus bisa beradaptasi dengan kondisi di mana mereka tidak lagi leluasa untuk berbelanja ke luar rumah, seperti ke pasar ataupun supermarket. Belum lagi, kondisi perekonomian nasional yang belum pulih karena masih diterapkannya pembatasan sosial di beberapa daerah.

Irene Santoso, Sinta Setyaningsih, dan Delima Kesumadewi. (Istimewa)

Hal ini mendorong mereka beralih lebih cepat ke belanja secara online dan lebih banyak menggunakan produk-produk UMKM. Pengalaman ini yang dialami oleh Head of Public Affairs OVO, Sinta Setyaningsih. “Sejak pandemi saya membatasi pergi berbelanja secara fisik dan lebih memilih stand alone stores, alias tidak di dalam mal. Datang, belanja dan langsung pulang lagi. Sekarang juga lebih sering belanja lewat e-commerce karena kan sekarang hampir semua transaksi bisa dilakukan dengan minim kontak,” ujar Sinta.

“Sekarang juga hampir selalu belanja produk-produk UMKM untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya makanan dan minuman. Bahkan untuk kosmetik juga saya mulai mencari yang produk UMKM lokal. Saya juga sering belanja karena tidak tega. Contohnya kalau saya lihat ada orang jajakan pizza yang di pinggir jalan, itu suka saya beli. Atau saat saya harus rapat secara offline, biasanya saya berangkat menggunakan Grab dan pulangnya pakai taksi biasa, karena saya mau berbagi juga dengan mereka. Jadi sebenarnya saya di masa pandemi ini pengeluaran tetap sama, tapi lebih banyak untuk membantu orang,” sambung Sinta.

Di sisi lain, Sinta juga mulai mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk mulai beralih menggunakan teknologi keuangan digital di masa pandemi seperti sekarang. Apalagi saat ini hampir semua kebutuhan pokok bisa didapatkan di e-commerce, yang semakin memudahkan para ibu untuk berbelanja. Tak hanya itu, Sinta juga menyebut bila dirinya terus mengajak orang di sekelilingnya untuk berinvestasi. Dari survei terbaru yang dibuat OVO, hanya 8% dari 367 ibu yang menjadi responden, yang menganggap investasi adalah prioritas.

“Literasi keuangan terus meningkat, apalagi dengan semakin maraknya e-money dan juga e-commerce. Contoh paling mudah adalah asisten rumah tangga yang kini mulai meminta sebagian penghasilan mereka ditransfer melalui akun OVO. Saya juga mengedukasi mereka bahwa menabung emas, bisa dilakukan secara digital melalui pegadaian, ataupun aplikasi lain,” sebutnya.

“Kalau mengelola keuangan keluarga, sebenarnya selama pandemi saya lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Saya jadi lebih melek terhadap investasi dan tabungan untuk dana darurat, yang sebelum pandemi kami lebih banyak keluarkan dana-dana untuk liburan, misalkan liburan akhir pekan. Selama pandemi keluarga saya menunda segala liburan, jadi bisa mengalihkan  pengeluaran liburan itu ke investasi,” ungkap Delima Kesumadewi, Lead Account Manager OVO.

Sebelum pandemi, tambah Delima, ia lakukan investasi yang lebih aman seperti deposito atau reksadana. “Tapi setelah pandemi, saya berpikir untuk melakukan investasi untuk jangka panjang. Karena sekarang investasi makin banyak dan makin mudah dengan segala teknologi yang ada, jadi sangat terbantukan. Yang paling penting juga adalah asuransi. Kalau dulu berpikir asuransi yang penting adalah asuransi kesehatan. Sekarang saya jadi mencari asuransi lain di luar asuransi kesehatan seperti asuransi pendidikan anak, asuransi sakit spesifik. Jadi sekarang saya sedang mempelajari bahwa asuransi itu sangat banyak ragamnya dan manfaatnya pun juga beda-beda,” sebut Delima.

Selain itu, Delima melihat bila di saat pandemi seperti saat ini peran ibu sebagai pengambil keputusan, khususnya dalam manajemen keuangan keluarga. Sebagai seorang ibu, dirinya mendorong perempuan-perempuan Indonesia untuk lebih melek pada inklusi keuangan, untuk memudahkan dan memberikan pencerahan tentang perencanaan keuangan keluarga di masa pandemi dan setelahnya. “Jadi kalau saya lihat, karena wanita punya peran besar dan di tengah pandemi ini literasi sangat diperlukan dan banyak inovasi yang membantu memberikan solusi dan pencerahan tentang perencanaan finansial, jadi itu sangat membantu,” ucapnya.

Selama kurang lebih 2 tahun bekerja, Delima juga menilai OVO memberikan banyak dukungan pada para pegawai perempuan, khususnya para ibu. “Dukungan OVO terhadap pegawai perempuan, salah satunya perusahaan yang menyediakan fasilitas yang dibutuhkan ibu seperti nursery room. Sehingga saat saya ke kantor nggak takut agar tetap nyaman dan dikasih waktu setiap 3 jam untuk bisa merasakan privasi di satu ruangan dan nyaman. Itu fasilitas yang tidak semua kantor berikan,” pungkasnya.

Cerita tiga wanita karir di OVO ini menggambarkan pentingnya literasi digital bagi ibu-ibu dalam mengatur urusan keluarga termasuk manajemen keuangan. Sementara hasil survei OVO menemukan bahwa 7 dari 10 ibu masih kesulitan dalam mengelola keuangan, sehingga terlihat bahwa masih butuh upaya edukasi dan sosialisasi yang besar agar masyarakat dan khususnya kalangan ibu-ibu semakin mengenal manfaat dan kemudahaan layanan dan platform digital yang kini tersedia. OVO selain terus mendorong sosialisasi dan literasi keuangan, kerap berupaya mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai peran ibu dengan segala tantangannya dalam mengelola keuangan di masa pandemi. (nth)

Leave a Comment

Recent Posts

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…