CNBC

Kastara.ID, Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa untuk melihat prospek ekonomi Indonesia pada tahun 2019, maka perlu berkaca pada kondisi ekonomi Indonesia pada tahun 2018 untuk dijadikan tumpuan dalam membuat kebijakan.

“Tahun 2018 lalu ekonomi Indonesia ditutup dengan baik, baik dari sisi fiskal maupun dari sisi ekonomi,” kata Menkeu membuka paparannya.

Hal itu disampaikannya pada “Economic Outlook 2019: Prospek Ekonomi Indonesia di Tahun Politik” yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Hotel Westin Jakarta, Kamis, (28/2). Menkeu hadir sebagai panelis bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, dan Anggota Dewan Komisioner LPS Destry Damayanti.

Ekonomi Indonesia mampu tumbuh sebesar 5,17% pada tahun lalu di tengah ketidakpastian ekonomi global. Penerimaan negara tercatat melampaui target sebesar Rp 1.942,3 T (102,5%), dan belanja pemerintah pusat terserap sebesar Rp 2.202,2 T (99,2%). Hal tersebut adalah pijakan yang baik dan diyakini akan berlanjut serta mempunyai performa baik hingga akhir tahun ini.

Dalam kesempatan itu, Menkeu mengungkapkan optimisme bahwa tahun 2019 ekonomi Indonesia dapat berjalan dengan baik karena Indonesia memiliki rekam jejak yang baik sebagai suatu negara demokratis, negara yang terus tumbuh dengan melakukan pekerjaan secara benar dan mengejar tujuan yang benar. Selain itu, menurut Menkeu pemerintah juga menyusun dan melakukan program kerja yang berkesinambungan dalam jangka panjang.

Menkeu menyebutkan bahwa kredibilitas pimpinan pemerintahan menjadi faktor yang penting dalam menciptakan optimisme perekonomian ke depan. Pimpinan pemerintahan yang mempunyai komitmen melaksanakan amanahnya dengan baik adalah modal yang sangat berharga. Lebih lanjut, Menkeu menegaskan bahwa saat ini pemerintah semakin fokus untuk melakukan reformasi secara lebih mendalam.

“Menciptakan birokrasi yang profesional dan melayani, membangun infrastruktur, serta menciptakan pemerataan antardaerah yang akan membuat Indonesia memiliki bahan baku untuk maju ke depan,” kata Menkeu.

Terakhir, menurut Menkeu, bonus demografi dengan komposisi penduduk muda yang lebih banyak di Indonesia saat ini memberikan peluang yang sangat baik. Demografi dan generasi muda Indonesia menjadi salah satu sumber kekuatan ekonomi yang hebat. Hal ini bisa dilihat dari prestasi Indonesia di Asian Games 2018 yang lalu serta pertumbuhan unicorn start-up yang luar biasa dan terbesar di ASEAN.

“Negara yang memiliki demografi yang saat ini sedang tumbuh itu hanya Indonesia, India, dan Afrika. Dan di antara ketiga negara ini Indonesia memiliki posisi yang jauh lebih baik,” jelas Menkeu.

Menkeu menutup paparan dengan mengatakan bahwa dengan APBN dan instrumen fiskal yang sehat dan terkelola dengan baik, akan meningkatkan kualitas kemakmuran rakyat yang semakin merata dan daya tahan ekonomi Indonesia akan tetap terjaga.