Headline

Pemerintah Tuding Masyarakat Pasca Kasus Corona Lampaui 100 Ribu Kasus

Kastara.ID, Jakarta – Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Indonesia akhirnya mencapai 100.000 orang. Pada Senin 27 Juli 2020 jumlah pasien corona dilaporkam sebanyak 100.303. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebutkan bahwa ledakan jumlah kasus corona di tanah air akibat sikap masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Saat mengikuti rapat terbatas pengarahan Presiden kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara virtual di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin (27/7), Doni menerangkan dalam beberapa pekan terakhir penambahan kasus corona baru mencapai lebih dari 1.000 kasus per hari. Bahkan pernah mencapai 2.000 kasus.

Doni meminta semua pihak semakin meningkatkan kedisiplinan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini juga mengingatkan pentingnya disiplin dan tanggung jawab bersama. Doni menekankan, tidak cukup hanya disiplin sendiri, perlu juga mengajak masyarakat yang lain.

Itulah sebabnya beberapa saat terakhir pemerintah gencar mengajak masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Doni menjelaskan, setidaknya ada tiga aturan protokol kesehatan yang harus selalu dipatuhi, yakni menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Dua aturan pertama menurut Doni sudah banyak yang mematuhi. Namun aturan selalu menjaga jarak masih banyak yang melanggar.

Sementara itu epidemiolog dari Universitas Griffith, Dicky Budiman, memperkirakan jumlah kasus corona di Indonesia masih akan terus bertambah meski saat ini sudah mencapai 100.000. Penambahan ini menurut Dicky terjadi karena jumlah tes yang dilakukam masih terbatas. Selain itu angka positivity rate juga masih di atas 10 persen.

Positivity rate adalah persentase orang yang dinyatakan positif corona dari total orang yang diperiksa.

Dalam keterangan tertulisnya (27/7), Dicky mengatakan, strategi yang dijalankan pemerintah belum optimal. Hal ini lantaran pemerintah tidak menjadikan prioritas strategi pengujian, pelacakan, isolasi, dan perawatan. Menurutnya hal ini sangat berbahaya. Pasalnya itu sama saja membiarkan wabah tanpa gejala terus menular pada banyak orang. (ant)

Leave a Comment

Recent Posts

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…

Bukti Keseriusan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok Dalam Menunjukkan Prestasi

Kastara.Id,Depok - Prestasi membanggakan kembali diraih Kota Depok. Di awal tahun 2024 ini, Kota Depok…