Mohammed bin Salman and Benjamin Netanyahu(middleeasteye.net)

Kastara.ID, Jakarta – Pertemuan antara Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Washington D.C., Amerika Serikat, pada pekan depan batal akibat rencana itu bocor.

“Pangeran bin Salman hendak berkunjung ke Washington pada 31 Agustus. Itu sudah ditetapkan. Kunjungannya terkait dengan suatu hal yang besar berkaitan dengan Israel. Seperti apa tepatnya masih dalam pembicaraan,” kata sumber seorang pejabat Saudi.

Pangeran bin Salman dilaporkan sudah membeli empat rumah untuk dia dan rombongannya tinggal sementara. Sebab dia dilaporkan enggan menginap di kedutaan besar atau rumah dinas duta besar yang dikhawatirkan bisa menjadi lokasi unjuk rasa.

Keduanya menggencarkan rencana perdamaian Timur Tengah dan sudah berhasil menengahi kesepakatan normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel.

Rencana itu bubar pada Sabtu pekan lalu setelah Pangeran bin Salman menerima laporan bahwa agenda itu bocor. Padahal, dia dilaporkan mensyaratkan supaya pertemuan itu dilakukan secara diam-diam dan kehadirannya juga hanya boleh diungkap jika pertemuan itu jadi digelar.

Tujuannya adalah supaya pihak-pihak yang bertentangan dengan sang putra mahkota tidak sempat menyiapkan pernyataan.

Sebab saat ini Pangeran bin Salman dituduh menjadi dalang pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan percobaan pembunuhan terhadap mantan petinggi intelijen Saudi Saad al-Jabri.

Setelah Pangeran bin Salman membatalkan agenda itu, Trump dan Kushner masih mencoba membujuknya. Dia meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang berkunjung ke Timur Tengah merayu bin Salman supaya melanjutkan agenda itu.

Akan tetapi, bin Salman tetap menolak. Apalagi dilaporkan Trump dan Kushner merancang supaya bin Salman dan Netanyahu bersalaman di akhir pertemuan.

Sementara Gedung Putih menolak mengomentari tentang laporan itu. Sedangkan Kementerian Luar Negeri AS juga meminta untuk mengkonfirmasi hal itu kepada Gedung Putih.

Kedutaan besar Arab Saudi di Washington juga sudah dikontak, tetapi belum memberikan jawaban. (har)