BMW

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah tampaknya semakin memanjakan orang kaya di negeri ini. Terbukti dengan tindakan pemerintah yang menurunkan pajak salah satu ‘mainan’ kalangan atas, yakni motor gede alias moge. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2019, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sepeda motor bermesin gede (moge) turun dari semula 125 persen menjadi 95 persen.

Dalam aturan tersebut yang dimaksud moge adalah kendaraan bermotor roda dua atau tiga dengan kapasitas silinder lebih dari 500 cc. Keputusan ini tentu disambut baik para pengusaha moge di Indonesia. CEO Maxindo Moto Joe Frans mengatakan penurunan PPnBM akan memberikan angin segar bagi bisnis moge. Terlebih saat ini pasar moge sedang lesu.

Joe yakin aturan baru ini bisa membantu usaha-usaha terkait. Selain itu bisnis moge diharapkan dapat meningkatkan ekonomi bangsa. Menurut pria yang menjadi distributor dan importir BMW Motorrad ini, penurunan pajak dipastikan menurunkan harga jual moge.

Joe menambahkan, Indonesia adalah negara ASEAN yang mengenakan pajak moge tertinggi. Hal inilah yang menyebabkan pabrikan moge enggan berinvestasi di Indonesia. Indonesia juga kehilangan peluang penghasilan sektor pariwisata dari penggemar moge di seluruh dunia.

Meski demikian aturan penurunan PPnBM moge tidak bisa langsung diterapkan. Pasalnya aturan tersebut baru akan berlaku pada 16 Oktober 2021. Pada PP 73/2019 disebutkan motor dengan kapasitas mesin 250 cc hingga 500 cc terkena PPnBM sebesar 60 persen. Sedangkan motor di bawah 250 cc bebas pajak. (sla)