Sindroma Havana

Oleh: Jaya Suprana

PADA awal Oktober 2021 terberitakan bahwa sekurangnya lima keluarga terkait dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Bogota, Kolumbia diduga terpapar Sindroma Havana.

Havana
Sebulan setelah akhir November 2016 saya menghadiri upacara penghormatan terakhir terhadap Fidel Castro di Havana, Kuba, belasan diplomat dan petugas CIA di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana mendadak menampilkan berbagai symptom misterius. Secara mendadak tanpa pra-gejala mereka menderita pusing kepala, keletihan, kemerosotan daya lihat dan dengar, gangguan kognitif parah, tinnitus, kabut otak, vertigo, dan kehilangan daya kontrol motorik.

Menyusul peristiwa misterius di Havana itu, dilaporkan bahwa ratusan diplomat dan personal US Embassies di seluruh dunia menderita symptom yang sama. Maka gejala misterius yang pertama kali terjadi di Havana itu disebut sebagai Sindroma Havana.

Kesimpulan
Sejak 2017, agensi inteligen, departemen dalam negeri dan pertahanan, staf Gedung Putih beserta para ilmuwan kesehatan pemerintah maupun non-pemerintah telah sibuk menganalisa data demi mencari biang keladi penyebab Sindroma Havana.

Akibat perbedaan gejala dari kasus ke kasus bahkan dari insan ke insan maka sangat sulit diambil kesimpulan yang meyakinkan. Namun dapat dipaksakan beberapa kesimpulan seperti misalnya serangan enerji frekuensi radio, agen infeksi, dampak kimiawi mau pun faktor psiko-sosial.

Sampai kini masih tidak dapat dicapai kesimpulan yang disepakati bersama tentang kesimpulan mana yang benar.

Meski banyak yang berpendapat bahwa Sindroma Havana merupakan suatu bentuk terorisme dengan mendayagunakan teknologi untuk meneror kesehatan korban.

Misteri
Sementara para ilmuwan masih belum sepakat mengenai penyebab Sindroma Havana, ternyata kasus terbaru Sindroma Havana dilaporkan terjadi di Kedutaan Amerika Serikat di Bogota, Kolumbia.

Sebelum Bogota, Sindroma Havana terjadi di Wina. Akibat teori penyebab tidak bisa dibuktikan sebagai benar mau pun tidak benar maka para penderita Sindroma Havana hanya bisa ditangani secara kasus per kasus serta insan per insan sesuai dengan gangguan kesehatan yang diderita masing-masing penderita.

Satu-satunya kesimpulan yang bisa diambil secara sepakat adalah bahwa para penderita Sindroma Havana di mana pun mereka berada di berbagai penjuru dunia pada hakikatnya menderita gangguan penyakit yang sama dengan yang diderita oleh para diplomat dan staf CIA di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana, Kuba pada bulan Desember 2016.

Maka dapat disimpulkan bahwa penyebabnya pasti sama namun belum dapat diketahui penyebab yang mana.

Yang dapat dipastikan adalah meski saya memang berada di Havana sebulan sebelum kasus pertama Sindroma Havana terjadi di Kedutaan Besar Anerika Serikat di kawasan Morekon, Havana mohon dimaafkan bahwa terpaksa saya menegaskan bahwa biang keladi Sindroma Havana pasti bukan saya! (*)

* Pembelajar Kebudayaan dan Peradaban.