Jeremy Quin

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan Inggris, Jeremy Quin mengatakan, pihaknya meminta maaf kepada publik setelah dokumen rahasia mengenai pergerakan kapal perang HMS Defender di Laut Hitam ditemukan di halte bus.

“Saya minta maaf insiden seperti ini harus terjadi,” ujar Quin seperti dilansir Senin (28/6).

Quin menyatakan bahwa Kemhan akan melaksanakan penyelidikan lebih lanjut mengenai insiden ini. Menurutnya, salah satu pejabat senior Kemhan menjadi target penyelidikan ini.

Ia memastikan bahwa dokumen itu sekarang sudah kembali ke tangan Kemhan Inggris. Quin juga menegaskan bahwa akses pelaku ke dokumen rahasia ditangguhkan sementara. “Saya tidak mau berprasangka, tapi tampaknya kesalahan ini dilakukan oleh individu itu,” ucap Quin.

Lebih jauh, Quin mengatakan bahwa Inggris sudah menginformasikan mengenai insiden dokumen ini kepada sekutu-sekutu terdekat negara, seperti Amerika Serikat. Quin memastikan “tak ada bukti” keselamatan personel militer mereka terancam akibat insiden dokumen tertinggal ini.

Insiden ini jadi sorotan besar di Inggris. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Konservatif pimpinan Perdana Menteri Boris Johnson mengkritik Kemhan yang sudah berulang kali mengalami kebocoran keamanan dalam enam bulan belakangan.

“Tak pernah ada dokumen tingkat ‘Rahasia’ tertinggal selama 18 bulan belakangan. Namun jelas, ini seharusnya tak terjadi lagi,” katanya.

Dokumen yang tertinggal di halte bus tersebut memang diberi label Rahasia. Pria yang menemukan dokumen itu kemudian menyerahkan berkas tersebut ke BBC. Ketika dibaca, dokumen rahasia itu menyimpan informasi mengenai pergerakan HMS Defender di perairan Laut Hitam. Pergerakan kapal perang itu sempat membuat Rusia geram pekan lalu.

Selain itu, dokumen tersebut juga mengungkap rencana kemungkinan kehadiran militer Inggris di Afghanistan setelah personel Amerika Serikat angkat kaki tahun ini. (har)