Musrenbang

Kastara.ID, Jakarta – Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat menggelar Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) yang dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara daring (29/3). Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto menyampaikan sejumlah informasi permasalahan yang dihadapi di wilayahnya terutama soal banjir.

Musrenbang tingkat Kota Jakarta Barat diawali dengan rembuk RW di 56 kelurahan yang menghasilkan 6.303 usulan dengan total nilai anggaran sebesar Rp 1,1 triliun. Kemudian dilanjutkan dengan Musrenbang tingkat kelurahan, kecamatan hingga menghasilkan usulan masyarakat yang dapat diteruskan pada tahun 2022 yakni sebanyak 4.609 kegiatan dengan nilai anggaran sebesar Rp 716 miliar.

“Dari jumlah itu, 430 usulan teranggarkan tahun 2021 dan usulan yang ditolak sebanyak 614 usulan dengan alasan di antaranya terkendala aset, tidak dapat dilaksanakan secara teknis dan adanya duplikasi usulan,” ujar Uus.

Sementara salah satu permasalahan yang dihadapi yakni persoalan banjir di Jakarta Barat.

“Terdapat 38 titik genangan di wilayah Jakarta Barat yang tercatat selama bulan Februari 2021,” tuturnya.

Untuk penanganannya, lanjut Uus, diperlukan kolaborasi dengan melibatkan potensi masyarakat serta pemanfaatan pemenuhan kewajiban pengembang. Pemanfaatan yang dimaksud adalah dengan pembuatan kolam olakan dan penempatan pompa mobile di kawasan Rawa Buaya di atas lahan hibah dari masyarakat dengan luas sekitar 150 meter persegi.

Selain kolam olakan, sambung Uus, pihaknya juga akan membangun Embung Pesakih di kawasan Semanan dengan menggunakan lahan aset pemda seluas kurang lebih 3.500 meter persegi dan pembuatan saluran penghubung Kampung Duri di RW 001 dengan lahan hibah masyarakat seluas 252 meter persegi.

Musrenbang tingkat Kota Jakarta Barat yang dilaksanakan secara daring ini diikuti para pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Barat, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua, para asisten, serta sejumlah pejabat terkait. (hop)