Headline

Sosialisasi Empat Pilar di Pengajian NU

Kastara.ID, Gresik – Ribuan masyarakat Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, semalam (30/10), memenuhi Lapangan Tanjung Anyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Mereka berada di sana untuk menghadiri Pengajian NU dalam rangka memperingati Hari Santri. Dalam pengajian yang diisi oleh ceramah KH Manarul Hidayat, hadir Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, tokoh-tokoh NU Bawean, serta perangkat kecamatan dan desa.

Dalam pengajian juga ada penyampaian Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau popular disebut Empat Pilar MPR.

Jazilul mengatakan, momentum itu digelar untuk memperingati Hari Santri sekaligus tanggung jawab dirinya sebagai pimpinan MPR untuk melakukan Sosialisasi Empat Pilar. Dilakukan di Pulau Bawean sebab di tempat itu diakui hampir seratus persen penduduknya adalah kaum santri. Karena seratus persen kaum santri maka pengajian dihadiri oleh ribuan orang. “Acara ini diumumkan di masjid dan musholla,” tuturnya.

Dalam sosialisasi, Jazilul mengingatkan kembali atau memompa semangat kepada masyarakat akan pentingnya Empat Pilar. Diakui sebenarnya pemahaman nilai-nilai kebangsaan kaum santri sudah kuat. “Santri itu mengedepankan cinta tanah air. Bahkan pelajaran Empat Pilar diajarkan di pesantren sejak kecil, seperti ada bait lagu Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman,” ungkapnya. Cinta NKRI menurutnya ada aturannya. Aturan itu ada pada Pancasila, UUD, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Meski demikian Jazilul menegaskan bahwa santri juga harus diberdayakan. Sumber daya manusia dan perekonomiannya harus diperkuat. “Ini penting sebab bila ekonominya tidak kuat maka akan mudah tergoda oleh paham yang salah,” katanya.

Dicontohkan ada lulusan pesantren karena tidak mempunyai pekerjaan maka ia pergi keluar negeri. Di luar negeri itulah ia terkena paham radikal terorisme. “Dan melakukan operasinya di Indonesia,” ujarnya. Untuk itulah dirinya menegaskan kembali bahwa santri juga perlu diberi dukungan pemberdayaan ekonomi agar tak mudah tergoda paham lain.

Jazilul menyebut globalisasi lewat medsos juga menyerbu masyarakat di manapun berada, “termasuk di Bawean,” ujarnya. Untuk itu dirinya mengingatkan kepada santri dan masyarakat tantangan hari ini berbeda dengan tantangan kemarin. “Bila santri dan masyarakat kuat maka mereka bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga Indonesia,” urainya. (rya)

Leave a Comment

Recent Posts

Ahli Waris Kampung Bojong Malaka Gelar Silaturahmi dan Doa Bersama

  Kastara.Id,Depok - Ahli waris Kampung Bojong Malaka mengadakan halal bihalal dan doa bersama agar…

Nuroji : Gerindra Sudah Mengantongi Dua Nama Supian Suri dan Yeti Wulandari Untuk Walikota dan Wakilnya

Kastara.Id,Depok- Nuroji anggota DPR RI Fraksi Gerindra  terpilih kembali di Pileg 2024 menghadiri undangan acara…

Pemerintah Kota Depok Harus Ada BPR Untuk Peningkatan Ekonomi Daerah

Kastara.Id,Depok - Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat akan membentuk Bank Perkreditan Rakyat atau BPR sebagai…

Paripurna DPRD Depok Dalam Rangka Memperingati HUT Depok ke-25

Kastara.Id,Depok- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati HUT…

Jokowi dan Gibran Pas Berlabuh di PSI atau Golkar

Kastara.ID, Jakarta - PDI Perjuangan (PDIP) dengan tegas menyatakan, Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran Rakabuming…

Alhamdulilah SK sudah diberikan Imam Budi Hartono

Kastara.Id,Depok - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu  resmi memberikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi…