Ikravany Hilman

Kastara.ID, Depok – Insentif siswa berprestasi yang masuk dalam 10 program Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Nomor Urut 1, Pradi Supriatna dan Afifah Alia di Pilkada Depok 2020, bertujuan untuk memberikan motivasi siswa untuk menggali potensi diri, untuk masa depan mereka mulai dari tingkat sekolah dasar hingga mahasiswa.

Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Depok Ikravany Hilman menjelaskan, insentif ini untuk semua siswa di Depok yang berprestasi. Banyak siswa Depok yang prestasinya di tingkat nasional hingga internasional.

Insentif ini juga mengutamakan bagi siswa tidak mampu. Terkadang, beasiswa hanya diberikan untuk SPP saja. Sedangkan fasilitas penunjang seperti seragam, buku, sepatu, dan lain-lain tidak diberikan.

“Kemudian hal-hal tersebut yang bikin mandek siswa dalam mengenyam pendidikan. Di mana siswa butuh prasarana tersebut untuk penunjang mereka di sekolah,” kata Ikra –sapaannya- kepada Radar Depok (2/11) dan dilansir pradiafifah.com.

Nantinya, lanjut Ikra, akan dibuat seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP). Pihaknya juga akan memfasilitasi untuk sekolah yang terdekat bagi siswa dari rumah. Saat ini memang pendidikan bagi siswa baru, berdasarkan zonasi. Namun, yang terjadi dilapangan adalah masih banyak siswa tidak dapat bersekolah, yang dekat dengan rumah, khususnya di negeri.

“Sebenarnya tidak masalah jika siswa bersekolah di swasta, namun harus ada jaminan bahwa sekolah swasta dibantu Pemkot Depok untuk mengakomodir siswa miskin khususnya,” jelas Ikra.

Pihaknya sangat memberi perhatian bagi siswa miskin yang tidak dapat bersekolah di sekolah swasta.

“Kami bicara sekolah swasta yang bagus ya, di Depok banyak sekolah swasta bagus dengan bayaran SPP yang fantastis. Kenapa siswa miskin tidak bisa bersekolah di sana. Dengan bantuan dan fasilitas yang diberikan Pemkot nantinya, mereka bisa merasakan sekolah swasta yang bagus di Depok. Karena banyak siswa miskin yang memiliki potensi tersebut, namun terhalang biaya,” ucapnya.

Mengenyam pendidikan di sekolah yang memiliki prestasi baik, akan tertanam bagi siswa untuk masa depannya. Karena menurutnya, mobilitas sosial tidak hanya milik sosial menengah saja. Kemudian, sambung Ikra, mobilitas sosial asumsinya bekal utama pendidikan, dengan guru dan lingkungan sekolah yang baik.

Masalah, kata dia, yang ada sekarang ada ketimpangan sekolah negeri dan swasta. Sehingga Pemkot harus bisa mengintervensi sekolah swasta untuk memberikan kuota bagi siswa miskin.

“Siswa miskin pasti ingin sekolah di sekolah swasta yang bonafid di Depok. Kami akan coba fasilitasi itu, jika Pradi-Afifah menang nanti,” kata Ikra.

Anggota Komisi A DPRD Depok ini melanjutkan, Pradi-Afifah nanti akan memudahkan jalur prestasi bagi siswa. Akan ada banyak kemudahan dalam mekanisme, artinya tidak dipersulit. Dan semua mekanisme berjalan melalui sistem online, tidak dengan orang tua yang harus bolak balik ke kantor Dinas Pendidikan (Disdik).

“Zaman sudah canggih, semua serba online. Jadi enggak ada lagi orang tua bolak balik untuk urusan berkas. Kita pertegas saja teknisnys, harus ada kepemimpinan politik yang tegas untuk membereskan birokrasi,” tutup Ikra. (lan)