Hari Orang Mati

Kastara.ID, Jakarta – Meksiko akan melakukan perayaan kematian setidaknya selama dua malam, 1-2 November 2019. Tradisi ini berupa penghormatan kepada kerabat yang telah meninggal dunia.

Masyarakat di penjuru Meksiko mendekor rumah mereka, jalan-jalan dan kuburan sanak saudara dengan bunga berwarna-warni, lilin, hiasan tengkorak untuk perayaan Hari Orang Mati (Day of the Dead/Día de Muertos).

Film animasi ‘Coco’ dan film agen rahasia ‘James Bond’ menjadi penggambaran sederhana mengenai perayaan Día de Muertos. Tradisi ini lama kelamaan berkembang menjadi festival modern.

Hari Orang Mati, dianggap sebagai festival paling sakral di Meksiko, berakar pada budaya asli Meksiko yang bercampur dengan tradisi Kristen yang dibawa oleh penjajah Spanyol.

Selain itu, Día de Muertos berdasarkan pada legenda nenek moyang Meksiko yang dipercaya bahwa setelah kematian mereka melakukan perjalanan melalui sembilan wilayah dunia gaib, yang dikenal sebagai Mictlan.

Tahun ini, festival dimulai dengan parade besar-besaran Calavera Catrinas – kerangka kartun ikonik yang mengenakan topi bergaya Eropa – dan berakhir dengan persembahan di Hutan Chapultepec.

Seorang penulis Meksiko Octavio Paz dalam bukunya yang berjudul ‘The Labyrinth of Solitude’, yang memenangkan Hadiah Nobel Sastra 1990, menulis bahwa ‘orang Meksiko akrab dengan kematian; bercanda, tidur, dan merayakannya.’

Sementara bagi sosiolog Jonathan Juarez, Día de Muertos dengan sendirinya merupakan ekspresi multikulturalisme Meksiko. (yan)