Pilkada Kota Depok 2020

Kastara.ID, Depok – Salah seorang anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Golkar, Ade Puspitasari yakin bahwa Afifah Alia mampu menjadi pelindung bagi kaum perempuan dan anak di Kota Depok atas kasus kekerasan, bahkan pelecehan seksual yang kerap menimpa kaum perempuan.

“Sebagai seorang perempuan, saya sangat sedih dan prihatin, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terharap anak dan perempuan bisa terjadi di Kota Depok yang notabene Depok dikenal sebagai kota ramah anak,” ujar Ade Puspitasari kepada awak media usai mengikuti konsolidasi pemenangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok, Pradi Supriatna dan Afifah Alia di Aula Telorindo Hall, Sawangan, Sabtu (31/10), seperti dilansir pradiafifah.com.

Semoga ke depannya, dengan kepemimpinan yang baru yakni Pradi-Afifah bisa menjadi pelindung bagi kaum perempuan dan anak di Kota Depok.

Di kesempatan yang berbeda, calon wakil wali kota Depok dengan nomor urut satu, Afifah Alia angkat bicara terkait dengan kasus pelecehan seksual yang belum lama terjadi di Kota Depok.

“Alhamdulillah pelaku sudah diamankan sehingga tidak berkeliaran dan menimbulkan keresahan warga. Dalam hal ini saya mengapresiasi kolaborasi warga dan polisi. Polisi dengan cepat merespons kejadian yang ada, warga juga punya kepedulian yang tinggi, sehingga korban tidak sendirian,” ujar Afifah Alia.

Polisi menangkap Suryadi Putra (25) yang merupakan pelaku begal payudara di Depok, Jawa Barat. Pelaku melakukan tindakannya tersebut sebanyak dua kali di hari yang sama. Kasus tersebut bermula saat korban berinisial YO (21) tengah makan di sebuah warung makan di Karet Beji, Depok, pada hari Rabu (28/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Pelaku kemudian datang dan segera memegang payudara korban.

Diketahui bahwa Afifah Alia merupakan satu-satunya kandidat perempuan dalam pilkada Depok 2020 yang menaruh perhatian serius terhadap persoalan perempuan, di antaranya pelecehan yang kerap dialami perempuan.

“Begal payudara ini sangat khas perempuan, bukan sekali dua kali terjadi di kota Depok. Ke depan, tidak boleh ada lagi kasus-kasus seperti ini,” tegas Afifah Alia.

Sebelumnya, bersama Paralegal Depok korban begal payudara mengusut masalah ini hingga ke peradilan. Meski memakan waktu yang cukup lama, setidaknya hukuman penjara yang ditimpakan kepada pelaku bisa menjadi efek jera bagi pelaku maupun orang lain yang hendak melakukan hal serupa.

“Harus ada efek jera, malu juga kan kita, Depok trending topik karena begal payudara,” imbuhnya.

Lebih jauh, Afifah Alia sebagai calon wakil walikota Depok mendampingi Pradi Supriatna mengusung visum gratis bagi korban kekerasan seksual. Hal ini dilatarbelakangi sulitnya korban untuk mengakses visum sebagai salah satu persyaratan laporan kasus. (lan)