Wahyu Sakti Trenggono(antaranews.com)

Kastara.ID, Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono meminta PT Pindad meningkatkan produksi alutsista dalam negeri, sebab saat ini penyerapan anggaran di sektor industri pertahanan memang belum mencapai titik maksimal.

Selain itu, industri pertahanan pun belum maksimal dalam menghasilkan produk-produk pertahanan dalam negeri.

PT Pindad yang sebenarnya memiliki kemampuan memproduksi hingga 250 juta butir peluru dan amunisi per tahun. Hanya saja, angka tersebut justru tak pernah tercapai dari tahun ke tahun.

Wahyu mengaku sempat menelaah kondisi terkini soal industri pertahanan Indonesia. Diakuinya, industri pertahanan dalam negeri ini kinerjanya memang kurang maksimal.

Maka menurut Wamenhan, mulai 2020 mendatang, hal ini tidak boleh lagi terulang. Pihaknya juga tak akan menambah anggaran untuk industri pertahanan ini, melainkan memanfaatkan yang sudah ada dengan semaksimal mungkin.

Menurut Trenggono, instruksi presiden bukan menyetop belanja alutsista dari luar negeri, atau pihak swasta, melainkan mengikuti instruksi Undang-undang Pertahanan yakni alutsista yang harus dikerjakan oleh negara dan yang boleh diproduksi oleh swasta.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan sendiri saat ini memang tengah membuat road map industri pertahanan dalam negeri untuk lima tahun ke depan. Diharapkan dengan ini, bisa menekan belanja alutsista dari luar. (ant)