Batubara

Oleh: Firdaus Cahyadi

“ENERGI fosil telah terbukti memperparah perubahan iklim,” ungkap Dwi Tamara dari Climate Rangers Jakarta seperti ditulis dalam siaran pers pada aksi di depan Kantor Pusat BNI di Jakarta, “Bencana alam yang saat ini terjadi sudah menjadi peringatan bagi manusia untuk berhenti menggunakan energi fosil.”

Sayangnya, menurut Dwi Tamara, beberapa perbankan masih melakukan pendanaan bagi industri fosil, seperti BNI.

Kekecewaaan anak-anak muda terhadap BNI, yang masih mendanai batubara, itulah yang mendorong sekelompok anak muda dari komunitas Fossil Free Universitas Indonesia (FF UI) dan Climate Rangers Jakarta (CRs Jakarta) mengadakan aksi diam di di depan Gedung Grha BNI pada 26 November 2021.

Naifah Uzlah, Koordinator dari Fossil Free Universitas Indonesia (UI), yang turut hadir dalam aksi diam tersebut mengatakan “Sebagai bagian yang sentral dalam kehidupan banyak orang, termasuk kita mahasiswa di UI, BNI harusnya mempertimbangkan dampak aktivitas bisnisnya terhadap kehidupan dan masa depan kita.”

Padahal, menurut mereka, dalam Sustainability Report tahun 2020, BNI sudah berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Tapi, dalam laporan lembaga Urgewald yang berbasis di Jerman, BNI terbukti sebagai salah satu dari enam bank di Indonesia yang masih memberikan pinjaman ke proyek energi batubara. Maka dari itu, aksi ini dilakukan untuk meminta BNI menghentikan pendanaan industri batu bara.

Bukan hanya menggelar aksi, mahasiswa yang peduli krisis iklim itu juga menggalang dukungan publik melalui petisi online di change change.org/BNIStopDanaiBatuBara. Petisi itu bertajuk, “Dirut BNI: Stop Danai Batu Bara, Alihkan Uang Kami dari Perusak Masa Depan!” (*)

* Konsultan Knowledge Management.