Sarjana Pertanian

Kastara.id, Malang – Komisi IV DPR RI mendukung peningkatan kapasitas pemuda dan sarjana pertanian untuk pengangkatan Tenaga Harian lepas Tenaga Bantu Sektor Pertanian dalam memenuhi satu desa satu penyuluh. Dalam upaya meningkatkan peran pemuda/sarjana pertanian menghadapi pasar global AFTA dan MEA.

“Program Pemerintah yaitu TORA (Tanah Objek Reformasi Agraria) yang ditujukan untuk meningkatkan petani pemula di seluruh Indonesia, untuk mendukung agar petani pemula mendapatkan insentif,” kata Ketua Komisi IV DPR RI Viva Yoga Mauladi saat kunjungan ke STPP Malang, Jumat (2/2).

Viva Yoga mengatakan, dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Budidaya pertanian berkelanjutan, mendukung agar mahasiswa dapat berperan aktif dalam menghasilkan karya pertanian berupa inovasi maupun pengembangan teknologi dan mengawal agar petani mendapatkan asuransi pertanian, kartu tani, maupun bantuan sosial lainnya.

“Sarjana Pertanian adalah kunci keberhasilan sebuah negara yang mandiri dari pangan dan mendorong dalam pencapaian kesejahteraan bagi rakyat,” tuturnya.

Viva Yoga menjelaskan, konsumsi pangan strategis dan sesuai dengan konsep pembangunan pangan pengaturan pemenuhan pangan. Food and Agricultural Organization Guidelines on Legislating the Right to Food (2004) mengamanatkan Konstitusi UUD RI 1945.

“Situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut (FAO, World Food Summit 1996),” ujarnya.

Viva Yoga menyebutkan, menurut data Kementerian Pertanian tahun 2017 di sektor pertanian demografis Tenaga Kerja Pertanian pada tahun 2014, jumlah total tenaga kerja pertanian sebanyak 36.396.184 jiwa, dengan jumlah Tenaga Laki-Laki 22.519.115 jiwa, dan Perempuan 13.877.069 jiwa. (nad)