Kastara.ID, Sukamandi – Di tengah ketidakstabilan ekonomi akibat pandemi Covid-19, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) terus berusaha menggenjot perekonomian masyarakat kelautan dan perikanan. Salah satunya dengan mendistribusikan produk hasil riset inovasi berupa benih ikan lele Mutiara dan udang galah GI Macro Unggul ke pembudidaya Kabupaten Karawang dan  Kabupaten Tasikmalaya.

Balai Riset Pemuliaan Ikan (BRPI), yang merupakan unit pelaksanan tugas (UPT) BRSDM, telah berhasil mengembangkan ikan dan udang ikan air tawar dengan kualitas yang telah ditingkatkan. Di antaranya ikan lele Mutiara (Mutu Tinggi Tiada Tara) dan udang galah GI Macro II (Genetic Improvement Macrobrachium rosenbergii  II).

Ikan lele Mutiara yang telah dikembangkan pada tahun 2015 memiliki performa pertumbuhan yang lebih cepat serta lebih tahan terhadap serangan penyakit. Sementara udang galah GI Makro II telah dirilis sejak tahun 2014, memiliki keunggulan cepat tumbuh.

“Komoditas ikan dan udang galah unggulan hasil riset pemuliaan BRPI telah banyak digunakan dan didistribusikan tersebar di seluruh Kabupaten dan Provinsi di Indonesia. Kami pun kembali mendistribusikan ikan unggul dalam rangka kegiatan riset uji multilokasi dengan tujuan untuk menguji secara langsung ikan hasil riset pemuliaan, mempercepat persebaran ikan unggul kepada masyarakat, serta membantu meningkatkan perekonomian pembudidaya perikanan,” tutur Kepala BRSDM Sjarief Widjaja.

Pada kegiatan uji multilokasi ikan lele Mutiara, dilaksanakan melalui sinergi dengan Dinas Kabupaten Karawang. Ikan lele Mutiara didistribusikan kepada Banyak Lele Farm di Desa Karangsinom, Kecamatan Tirtamulya, sebanyak 500.000 ekor larva. Untuk kegiatan uji multi lokasi udang galah GI Macro II langsung kepada pembudidaya ikan di Desa Cisayo, Kecamatan Cisayo, Kabupaten Tasikmalaya, sebanyak 100.000 ekor Post Larva.

Kepala BRPI Joni Haryadi menyampaikan bahwa saat ini kegiatan riset ikan lele Mutiara dan udang galah Galah Macro II  telah sampai pada generasi ke-3 dan ke-4 di mana lele Mutiara generasi ke-3 ini memiliki performa pertumbuhan yang lebih cepat serta lebih tahan terhadap serangan penyakit. Sementara itu udang galah GI Macro II telah berhasil dikembangkan dengan hasil seleksi dari empat generasi dengan keunggulan 32 persen lebih cepat dibandingkan udang galah pembanding.

“Dengan tetap berjalannya riset dan distribusi benih unggul diharapkan dapat memberikan keuntungan serta meningkatkan pendapatan masyarakat budidaya. Dalam pelaksanaanya, pendistribusian benih lele Mutiara dan udang galah GI Macro II pun dilakukan sesuai SOP dalam menangkal wabah COVID-19,” jelas Joni.

Di samping itu, para peneliti BRPI juga melaksanakan observasi kegiatan dan pendampingan terhadap pembudidaya ikan dan udang galah di Kabupaten Karawang dan Kabupaten Tasikmalaya yang dilakukan secara oniline sehingga dapat terpantau perkembanganya. (wepe)