Kastara.iD, Jakarta – Anies Baswedan bersama Tim Delapan menemui Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan.

Menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jakarta, M Jamiluddin Ritonga, pertemuan itu diperkirakan setidaknya membahas dua hal.

“Pertama, Anies tampaknya meminta masukan ke SBY tentang bakal cawapres yang akan mendampinginya. Masukan itu diperlukan Anies agar nantinya saat dideklarasikan dapat diterima semua partai pengusung, khususnya Partai Demokrat,” ungkap Jamil kepada Kastara.ID, Jumat (2/6) pagi.

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan, cawapres yang dibahas justru anaknya SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Anies sengaja sowan ingin menyampaikan cawapres yang akan mendampinginya bisa saja AHY.

“Kemungkinan itu sangat besar mengingat elektabilitas AHY yang cukup menjanjikan. Setidaknya bila dibandingkan dengan elektabilitas Khofifah dan Aher,” jelas Jamil lagi.

Dua, lanjutnya, Anies meminta masukan strategi pemenangan kepada SBY. Hal itu wajar karena SBY punya pengalaman dua periode memenangkan pilpres, yaitu 2004 dan 2009.

“Pengalaman itu tentu dibutuhkan Anies dalam upaya mendongkrak elektabilitasnya. Setidaknya Anies mendapat masukan pemetaan wilayah di Jawa dan luar Jawa, termasuk strategi yang pas digunakan di setiap wilayah,” imbuh pengamat yang juga mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta ini.

Menurut Jamil, SBY tentu sangat menguasai hal itu. Sebab, SBY termasuk sosok yang sangat menguasai strategi. Hal itu diakui kawan dan lawan SBY.

“Dua hal itu kiranya akan membantu Anies untuk memenangkan pilpres 2024. Peluang itu tampaknya sangat besar mengingat SBY juga masih diingat dan melekat di hati sebagian rakyat Indonesia,” tandasnya.

Ditambahkannya, peluang itu akan lebih besar bila SBY mau turun gunung, khususnya di Jawa Timur. Sebab, selain asli orang Jawa Timur, jaringan SBY juga masih kuat di Jawa Timur.

Kalau Jawa Timur dapat dikuasai, maka peluang Anies menang akan lebih besar. Sebab, Anies juga dominan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

“Semua itu tampaknya akan meyakinkan Anies dan Koalisi Perubahan untuk menang pada Pilpres 2024,” pungkas Jamil. (dwi)