LIN

Kastara.ID, Jakarta – Bukan hanya dari sub sektor perikanan tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga menyiapkam sub sektor perikanan budidaya untuk jadi penopang program lumbung ikan nasional (LIN) di Provinsi Maluku.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto mengungkapkan, pihaknya tengah fokus pada pengembangan budidaya di Maluku. Hal tersebut dikatakan Slamet, sebagai bentuk komitmen KKP merealisasikan LIN.

“Saya memastikan perikanan budidaya harus jadi ujung tombak bagaimana menjamin suplai ikan nasional yakni melalui program LIN ini,” jelas Slamet, Rabu (2/9).

Melalui Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon, KKP telah siap mendukung dari sisi inovasi teknologi, pengembangan varian komoditas dan pendampingan teknologinya. Slamet menambahkan, Maluku cukup strategis dari sisi geografis dan bisa menjadi HUB bagi daerah lain yang merupakan basis sumber daya ikan, termasuk hasil budidaya.

“Kita bisa saksikan berbagai keberhasilan inovasi teknologi BPBL dalam memproduksi komoditas unggulan. Saya kira, nanti bisa kolaborasi dengan daerah bagaimana komoditas ini bisa dikembangkan secara masal di masyarakat guna mendukung LIN Maluku.” tegas Slamet.

Senada, Kepala BPBL Ambon Nur Muchjianto mengaku siap melakukan diseminasi ke masyarakat atas sejumlah inovasi yang dihasilkan. Komoditas tersebut di antaranya ikan bubara, ikan hias, kerapu, rumput laut, kakap putih dan jenis unggulan lainnya.

“Ini yang akan terus kita dorong agar berkembang juga di masyarakat,” kata Anto.

Selain itu Anto memastikan BPBL kapasitas produksi BPBL Ambon bisa mencapai 3.000.000 ekor benih per tahun.

Beberapa keberhasilan yang telah mampu dilakukan di antaranya kegiatan pembenihan Ikan Bubara/Giant Travelly (GT) secara massal dan yang pertama di Indonesia yakni dengan kapasitas produksi benih ikan bubara saat ini mencapai 75.000 ekor/tahun.

BPBL Ambon juga berhasil memproduksi 25 varian ikan hias Clownfish dan saat ini merupakan salah satu komoditas andalan ekspor ikan hias laut yang memiliki harga jual yang tinggi.

Komoditas lainnya yakni ikan Kakap Putih, dengan kapasitas produksi 2,5 juta ekor benih per tahun. Saat ini tengah dilakukan perekayasaan untuk pengembanganya di air tawar.

“Kita juga telah berhasil kembangkan sistem RAS untuk memproduksi massal benih ikan, utamanya ikan hias clown fish,” tandas Anto.

Sebagaimana diketahui, Menteri Edhy Prabowo sempat melakukan kunjungan ke BPBL Ambon (30/8). Kala itu, ia meminta agar keberadaan BPBL Ambon bisa mempercepat pengembangan perikanan budidaya di Maluku, terutama kedepan harus fokus dalam mendukung LIN Maluku. (wepe)