Penataan Stasiun

Kastara.ID, Jakarta – PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membentuk dua anak perusahaan baru yang bergerak di bidang integrasi tiket dan pengembangan kawasan berorientasi transit atau transit oriented development (TOD).

Direktur Utama PT MRT Jakarta William P Sabandar mengatakan, rencana integrasi tiket dan TOD tidak dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan induk. Dengan anak perusahaan baru diyakininya akan lebih efektif dalam melakukan penanganan serta pengawasannya.

William memastikan pembentukan anak perusahaan yang mengurusi integrasi tiket bakal bekerja sama dengan salah satu BUMD DKI Jakarta yaitu PT Jakpro, dengan tiga operator tiket, yaitu MRT, Jakpro, dan Transjakarta.

“Selain dipegang oleh tiga operator tiket, PT MRT Jakarta juga akan melakukan integrasi dengan PT KCI dan Transjakarta terkait masalah ticket. Jika sebelumnya masing-masing moda transportasi tersebut memiliki sitem tiket sendiri, maka ke depannya pengguna transportasi ini akan menggunakan satu kartu yang sama,” ujar William (2/3).

Dikatakan William, integrasi tiket tersebut akan dioperasikan pada tahun depan. Terlebih integrasi tiket ini juga sudah mendapat restu dari Bank Indonesia pada 14 November lalu, sehingga nantinya akan memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi massal.

“PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta tetap mengikuti peraturan dari Bank Indonesia terkait penerbitan card issuer. Sehingga kartu multi trip (MTT) milik MRT Jakarta dan kartu multi trip (KMT) milik KCI, semula hanya bisa di mesin tap masing-masing dapat dilakukan di semua mesin tap. Pembentukan tugas dan instrumenya sedang disesuaikan agar bisa diterapkan pada 2022 mendatang,” terangnya.

Tak hanya kartu pembayar yang akan terintegrasi, MRT Jakarta juga akan terintegrasi dengan pembayaran melalui QR code baik dengan Transjakarta ataupun LRT Jakarta.

“Dengan begitu, Jakarta akan memiliki satu tiket yang terintegrasi bagi semua moda,” ucapnya.

Sementara Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta Nadia Diposanjoyo menambahkan, rencana integrasi tiketing akan dilakukan melalui integrasi sistem pembayaran.

“Artinya semua jenis kartu uang elektronik dapat digunakan untuk mengakses MRT Jakarta dan Transjakarta serta commuterline,” tandas Nadia. (hop)