Kilang Balongan

Kastara.ID, Jakarta – Sejumlah warga yang tinggal di sekitar kilang minyak milik PT Pertamina RU VI di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikabarkan mengajukan protes. Pasalnya warga merasakan dampak peristiwa kebakaran yang melanda kilang minyak tersebut.

Saat mengadakan audiensi dengan pihak Pertamina, warga mengajukan protes lantaran sampai saat ini belum menerima bantuan atau ganti rugi. Pada audiensi yang digelar pada Jumat (2/4) dengan didampingi pihak Pemkab Indramayu, warga mengaku sulit mencari nafkah setelah peristiwa kebakaran tersebut.

Warga bernama Hedi Sutrisno itu mengatakan, lima setelah kebakaran ia masih belum bisa berjualan. Warung makan miliknya tutup lantaran lokasinya berdekatan dengan lokasi kebakaran. Hedi pun kebingungan bagaimana mencari uang untuk kebutuhannya sehari-hari.

Itulah sebabnya Hedi berharap proses ganti rugi bagi warga terdampak segera diselesaikan. Menurutnya, hingga sekarang pihak Pertamina RU VI Balongan belum memberikan bantuan.

Keluhan senada diungkapkan Tongamin, warga Desa Sukaurip yang juga terdampak kebakaran yang melanda kilang minyak Pertamina. Tongamin mengatakan selain dirinya banyak warga yang mengalami trauma.

Luka psikis semacam itu menurutnya paling dirasakan perempuan dan anak-anak. Pasalnya ledakan yang sempat terjadi benar-benar meninggalkan traumatis yang sangat berat. Akibatnya sekarang saat mendengar suara ledakan kecil menurut Tongamin, warga Desa Sukaurip langsung lari menyelamatkan diri.

Tongamin menambahkan, warga menuntut Pertamina RU VI Balongan memberikan dana kompensasi sebesar Rp 20 juta per orang. Dana tersebut untuk menutupi rasa trauma yang dialami warga. Selain itu dana tersebut juga untuk membantu kebutuhan ekonomi warga.

Sementara Pj Kepala Desa (Kuwu) Sukaurip, Warsono menyampaikan, hingga sekarang warga Desa Sukaurip belum mendapat trauma healing. Baik dari Pemkab Indramayu maupun PT Pertamina RU VI Balongan.

Padahal menurut Warsono, warga sangat membutuhkan guna meredam trauma dan emosi. Warsono menambahkan, ada pula warga yang mengadukan soal kerusakan rumah yang terjadi akibat kebakaran hebat tersebut. Warga selalu bertanya-tanya kapan kebakaran bisa dipadamkan. (ant)