Klinik Pancasila

Kastara.ID, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerapkan program Klinik Pancasila untuk melakukan deradikalisasi terhadap narapidana terorisme (napiter).

Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris mengatakan, program terbaru ini merupakan upaya maksimal deradikalisasi yang mengedepankan pembinaan wawasan kebangsaan terhadap nilai-nilai Pancasila.

“Dulu masih bentuknya diskusi-diskusi Pancasila, Tapi sekarang caranya lain. Warga binaan (Napiter) ini bertindak sebagai Dokter Pancasila. Nanti mereka inilah yang akan mendidik warga binaan lain untuk menerima Pancasila dan mengamalkan Pancasila,” ujar Direktur Deradikalisasi BNPT dalam keterangannya di laman resmi bnpt.go.id pada Kamis (3/6).

Lebih lanjut Direktur Deradikalisasi BNPT menjelaskan, di Klinik Pancasila, para napiter akan diberikan pemahaman dan pembelajaran terkait nilai-nilai Pancasila.

Kemudian, lanjut dia, napiter yang akhirnya menerima, mengerti dan mau mengamalkan nilai-nilai Pancasila akan ditunjuk menjadi “Dokter Pancasila” untuk mengajarkan dan memberi pengertian terkait Pancasila ke narapidana yang lainnya di Klinik Pancasila.

“Warga binaan yang sakit-sakit sila Pancasila-nya akan dinasehati oleh mereka. Ini namanya Deradikalisasi menggunakan proxy,” imbuh Direktur Deradikalisasi BNPT.

Menurutnya, para napiter yang menjadi Dokter Pancasila secara tidak langsung diuji kemampuannya dan keseriusannya dalam menerima, mengerti dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila.

“Ikrar kepada NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) itu bukan hanya tanda tangan saja tapi dia harus bisa menjelaskan, melaksanakan nilai-nilai Pancasila. Ketika mereka jadi Dokter Pancasila secara otomatis kita bisa lihat seberapa jauh bagaimana mereka memahami Pancasila itu sendiri,” tutur dia. (ant)