Kastara.ID, Depok – Motor penggerak dari Sekolah Relawan adalah Dony Aryanto selaku CEO dan Ahmad Maulana Syarif sebagai ketua obsesi Qurban, membuat terobosan dengab memberikan obsesi beribadah qurban melalui obsesi Qurban. Hal itu disampaikannya di Cafe Wakaf di Jalan Sawi no 139 Depok Utara, Jumat (4/7).

Hari Raya Idul Qurban yang sebentar lagi akan dilaksanakan umat muslim, Sekolah Relawan menghadirkan inovasi berqurban dengan aman dan tepat sasaran di tengah Pandemi Covid-19.

Dony Aryanto mengatakan, Sekolah Relawan telah memperkenalkan alternatif dalam berqurban yang aman serta tepat sasaran. Masyarakat yang ingin berkurban namun khawatir soal pendistribusian, termasuk banyaknya kerumunan, Sekolah Relawan telah menerbitkan inovasi qurban yang aman dan solusi yang sesuai di kota sampai ke pelosok Nusantara.

Salah satunya adalah Safari Qurban atau pelaksanaan qurban di pelosok daerah yang belum pernah diadakan ibadah qurban sebelumnya. “Nantinya akan kita laksanakan ibadah qurban di Pulau Tunda, daerah Serang Banten, karena berdasarkan informasi di sana belum pernah dilaksanakan ibadah qurban,” kata Dony Aryanto.

Selain itu, Sekolah Relawan juga melaksanakan Sedekah Qurban sebagai bentuk solidaritas saling membantu saudara muslim yang terobsesi berqurban namun terkendala biaya. “Misalnya ada orang yang ingin berkurban tapi tak memiliki biaya, kami akan berikan hewan kurban, nanti orang yang tidak mampu tersebut akan berkurban dengan namanya saat akad,” tambah Dony.

Selain itu, ada program Kado Lebaran Qurban, untuk memuliakan dan membahagiakan masyarakat dhuafa yang membutuhkan di Hari Raya Idul Adha dengan memberi Kado Lebaran berupa daging hewan qurban. “Tidak hanya daging, kami juga akan memberikan minyak, beras, saus, kecap, santan kemasan, dan bumbu pelengkap, sebagai bumbu dan pelengkap daging yang dia dapat,” kata Dony.

Pihaknya juga mengatakan akan membuat Dapur Kebaikan Qurban, program solidaritas warga di suatu tempat untuk bersama-sama memaknai ibadah qurban yang sesungguhnya. Tidak hanya menerima daging mentah, namun masyarakat juga memberikan daging olahan untuk mereka santap bersama keluarga.

Sementara ketua Program Obsesi Qurban, Sekolah Relawan, Ahmad Maulana Syarif mengatakan, selain dalam negeri, pihaknya akan menyasar saudara-saudara kita di tiga negara konflik dan krisis pangan seperti Yaman, Uganda, dan Rohingya.

Untuk mendukung jalannya program Obsesi Qurban, Sekolah Relawan mempersembahkan penggalangan dana muda sebagai pengkampanye publik yang turut membantu menyebarkan kebermanfaatan bagi para penerima manfaat yang memerlukan.

“Bersama Fundraiser Muda, Sekolah Relawan mengirim ada 3.000 hewan qurban yang dapat disalurkan ke 23 wilayah Indonesia dan pelosok nusantara,” tegasnya. (*)