Jakpro

Kastara.ID, Jakarta – Prestasi gemilang kembali ditorehkan PT Jakarta Propertindo (Jakpro Perseroda) yang berhasil menyabet penghargaan utama IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) untuk kategori proses internal atas inovasi teknologi digital building information modelling.

Penghargaan ini diberikan setelah melalui serangkaian tahap penjurian, mulai dari proses seleksi, wawancara hingga penilaian yang cukup ketat.

Direktur Utama PT Jakpro (Perseroda) Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, ICAII merupakan ajang penghargaan bergengsi tahunan di dunia bisnis Indonesia. Diselenggarakan oleh The Indonesia Stock Exchange Channel yang merupakan saluran televisi resmi pasar modal Indonesia, dengan target peserta BUMN, BUMD, swasta, maupun listed company yang sukses dalam mengimplementasikan inovasi dalam bisnisnya.

“Kami berhasil selama dua bulan dengan proses seleksi dan penjurian yang ketat, teknologi building information modelling Jakpro bersaing dengan lebih dari 50 inovasi lainnya. Audiensi virtual bersama dewan juri berlangsung pada tanggal 12 Agustus 2020 via Zoom Meeting,” ujar Dwi, Kamis (3/9).

Jakpro mengutus perwakilan Direktur Pengembangan Bisnis Moh Hanief Arie Setianto dan tim Project Management Office (PMO) Hendri Saputra dan Putri Pandora untuk mempresentasikan implementasi teknologi digital dan building information modelling dalam pembangunan megaproyek infrastruktur di Jakarta.

“Building information modelling merupakan teknologi yang diadopsi PT Jakpro dari konsultan proyek internasional asal Inggris, Mott MacDonald. Teknologi ini pada dasarnya adalah teknologi berbasis model 3D yang mampu menciptakan kolaborasi nilai-nilai dalam siklus proyek konstruksi melalui pengumpulan dan pengelolaan informasi secara digital yang bertujuan memudahkan akses informasi dan mengefektifkan durasi kolaborasi di antara para stakeholder proyek,” katanya.

Adapun dampak signifikan teknologi building information modelling kepada progres pembangunan proyek yaitu pertama, mampu mengurangi pengeluaraan biaya dengan memaksimalkan perhitungan penggunaan material sehingga tidak terbuang sia-sia. Pasalnya, stakeholder bisa mengetahui potensi-potensi kerugian akibat kesalahan secara dini melalui clash detection report.

Kedua, menjadi Single Source Information (sumber informasi tunggal) bagi operasional dan maintenance (O&M) proyek, baik ketika proyek masih berjalan maupun selesai. Seluruh data tahapan proyek terarsip rapi secara digital, tidak tercecer sehingga menjadi satu kesatuan sumber informasi yang utuh ke dalam sistem cloud yang bernama Common Data Environment (CDE).

Ketiga, ramah lingkungan karena data-data proyek yang selama ini dikerjakan manual dan paper based mulai dikerjakan secara digital dan cloud based sehingga menciptakan budaya kerja yang paperless dan beorientasi digital.

“Jakpro menjadi pioner yang mengaplikasikan tekonologi building information modelling untuk O&M proyek. Jakarta International Stadium menjadi proyek pertama yang mengimplementasikan inovasi tersebut diikuti oleh proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki dan yang akan datang proyek LRT Fase II,” ucap Dwi.

Penyertaan teknologi building information modelling dalam ajang ini merupakan bentuk keseriusan Jakpro untuk menyuguhkan inovasi terbaiknya dalam aspek pembangunan wajah baru kota Jakarta. Hal ini sekaligus menjadi penyemangat bagi perusahaan dalam memberikan komitmennya.

“Tujuannya adalah untuk memacu kita manajemen maupun pekerja-pekerja Jakpro untuk menjadi lebih baik lagi dan berupaya mempertahankan dan memperbaiki 
kinerja kami,” tandasnya. (hop)