Jejaring Duta Muda ASEAN

Kastara.ID, Bangkok – ASEAN mendukung inisiatif Menteri Luar Negeri Republik Indonesia dalam membentuk jejaring Duta Muda ASEAN sebagai upaya untuk meningkatkan awareness masyarakat mengenai ASEAN. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri Dewi Savitri Wahab, mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI pada pertemuan ke-22 ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) Council tanggal 2 November 2019, dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-35.

Dalam pertemuan Menteri Pilar Sosial Budaya ASEAN tersebut, delegasi Indonesia menyampaikan bahwa tema keketuaan Thailand di ASEAN tahun 2019: Advancing Partnership for Sustainability dan ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang digagas oleh Indonesia saling melengkapi. Salah satu komponen kerja sama yang ditekankan dalam Outlook tersebut adalah pemajuan Sustainable Development Goals (SDGs)Pilar Sosial Budaya ASEAN, untuk itu, memainkan peran penting dalam mengimplementasikan Outlook tersebut. Maka, kerja sama dan koordinasi antar Pilar Komunitas ASEAN perlu diperkuat dan ditingkatkan.

Pertemuan diawali dengan pertemuan Senior Officials Meeting for the ASEAN Socio-Cultural Community (SOCA) yang berlangsung pada 31 Oktober 2019. Menurut Riaz Saehu, Direktur Kerja Sama Sosial Budaya ASEAN Kementerian Luar Negeri selaku SOCA Leader Indonesia yang mewakili Sekretaris Menko PMK, ASEAN juga mendukung inisiatif Indonesia untuk menyusun The Narrative of ASEAN Identity. Dukungan ini merupakan langkah awal dari sebuah proses yang nantinya akan diharapkan dapat diadopsi oleh para pemimpin ASEAN.

Isu lainnya yang dibahas adalah implementasi ASEAN Declaration on Culture of Prevention for A Peaceful, Inclusive, Resilient, Healthy and Harmonious Society. Salah satu kegiatan yang konkrit adalah ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) yang telah diselenggarakan oleh Indonesia sebanyak 3 (tiga) tahun berturut-turut sejak 2017 yang melibatkan generasi muda lintas agama dalam rangka mendorong nilai-nilai toleransi dan moderasi di kawasan.

Di sela-sela pertemuan, telah dilaksanakan launching publikasi yang berjudul “Children in ASEAN: 30 Years of the Convention on the Rights of the Child” yang bekerja sama dengan UNICEF. Dokumen ini berisi informasi mengenai upaya ASEAN dalam menjaga dan memenuhi hak-hak anak selama 30 tahun terakhir, dan melihat prospek 30 tahun ke depan. (put)