Panglima ABRI

Kastara.ID, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengajukan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI. Hal ini setelah Jokowi mengirimkan surat kepada DPR terkait calon Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto. Jokowi dalam suratnya tidak mencantumkan nama lain. Sehingga Andika yang saat ini menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) menjadi calon tunggal Panglima TNI.

Ketua DPR Puan Maharani dalam keterangan persnya, Rabu (3/11), menerangkan bahwa pihaknya sudah menerima surat presiden (Surpres) soal calon Panglima TNI yang diantarkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Menesneg) Pratikno. Puan menyatakan dirinya dengan didampingi para Wakil Ketua DPR secara langsung menerima surat tersebut.

Puan mengatakan, DPR akan segera memproses pengajuan calon Panglima TNI. Menurut aturan dalam undang-undang (UU) DPR memiliki waktu 20 hari untuk memberikan persetujuan. Ketua DPP PDIP itu menuturkan, DPR sangat memperhatikan pergantian Panglima TNI. Pasalnya jabatan pucuk pimpinan TNI sangat strategis dan terkait dengan strategi negara dalam menghadapi berbagai tantangan di bidang pertahanan.

Sementara Mensesneg Pratikno dalam keterangannya berharap pimpinan DPR segera memproses surpers tersebut. Sehingga Presiden Jokowi bisa segera melantik Panglima TNI yang baru.

Seperti diketahui, Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat ini menjadi Panglima TNI akan segera memasuki masa pensiun. Pada 8 November 2021, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu akan berusia 58 tahun, batas usia pensiun perwira TNI. Itulah sebabnya Jokowi harus segera mengajukan nama calon Panglima TNI yang baru.

Semula kandidat Panglima TNI adalah KSAD Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono. Nama Laksamana Yudo Margono mengemuka lantaran Pasal 13 ayat (4) UU TNI, mengamanatkan Panglima TNI dijabat secara bergantian oleh Kepala Staf ketiga matra TNI. Sebelum Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI dijabat oleh Jenderal Gatot Nurmantyo dari matra Darat. Sehingga berbagai pihak menilai sangat tepat jika saat ini Panglima TNI berasal dari matra Laut.

Namun pemilihan Panglima TNI adalah hak prerogatif Presiden. Sehingga Jokowi bebas memilih sosok yang akan dipilihnya menjadi Panglima TNI. (ant)